Mohon tunggu...
Agus Subali
Agus Subali Mohon Tunggu... Guru - Penikmat keheningan.

Belajar Untuk Kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama Pilihan

Investasi Hijau: Peta Jalan Swasembada Energi Menuju Nol Emisi

29 Juli 2022   14:41 Diperbarui: 29 Juli 2022   14:51 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga, bauran energi. Secara bertahap Indonesia berkomitmen meninggalkan energi fosil. Proses menyiapkan infrastruktur energi bersih dilakukan, di sisi lain dengan bertahap mengurangi asupan energi fosil. 

Wujud kongkritnya, misal tahun 2022 ini, diproyeksikan PLTS terapung Cirata akan beroperasi. Pembangkit ini mampu memberi daya 50.000 rumah ekuivalen dengan 214.000 ton CO2. Satu upaya  transisi menuju dominannya energi bersih. 

Pemerintah Indonesia juga memberikan insentif fiskal--tax allowance, import duty facilitation, tax holiday--dan nonfiskal untuk pelaku usaha di sektor pengembangan energi hijau. Selain itu, memberi kepastian payung hukum. Sehingga berinvestasi di sektor energi hijau menjanjikan keuntungan dan terlindungi.

 Posisi Strategis Presidensi G20

Sebagai pemegang Presidensi G20, posisi Indonesia sangat strategis. Indonesia bisa mendorong komunike bersama kaitannya dengan transisi energi dan investasi hijau. Kerjasama antarpihak yang dilakukan Indonesia dengan keterlibatan Asian Developmnet Bank--dan lembaga pendanaan lainnya--untuk membantu pembiayaan transisi energi bisa dijadikan model banyak negara berkembang yang kesulitan teknologi dan pembiayaan.

Kementerian keuangan dan Bank Indonesia sebagai tulang punggung disektor keuangan harus gercep untuk menginisiasi sebuah kesepakatan antarpihak--pelaku industri, lembaga riset, lembaga keuangan, investor dan pemerintah--terkait upaya mendorong skema pengembangan pembiayaan berkelanjutan. Dengan tujuan mendorong munculnya pemanfaatan energi bersih dari hulu ke hilir dalam skala luas.

Sebuah kesepakatan akan mudah tercapai jika ada kesalingpahaman, bahwasanya transisi energi tidak harus memberatkan keuangan apalagi menguras APBN setiap negara. Ekonomi hijau adalah harapan: lahirnya gerakan ekonomi yang  menguntungkan bagi pelaku industri, menyerap banyak tenaga kerja, akses berkeadilan untuk masyarakat, murah dan tidak merusak lingkungan hidup.

Indonesia salah satu negara yang secara nyata mengalami dampak terberat dari pemanasan global. Negara berkembang lainnya yang berada di tengah Samudera Hindia, Pasifik, termasuk paling rentan untuk hilang dari peta:selamanya. Indonesia harus berada di garda depan mengajak negara G20 untuk peduli dengan kondisi bumi. Pencegahan bencana iklim, tidak bisa dilakukan sendirian, tapi kolaborasi berbagai pihak. Recover Together, Recover Stronger.

Kesimpulan 

Untuk saat ini--dan mungkin sampai nanti--tidak ada tempat yang paling layak dihuni spesies manusia selain bumi. Planet biru ini satu-satunya kampung halaman manusia. Tidak ada pilihan selain merawatnya. Menginvestasikan sumber daya untuk kelestariannya. Bukan hanya untuk generasi saat ini tapi juga untuk anak cucu nanti.

Pun dengan masa depan energi Indonesia. Menjadi masyarakat maju harus memenuhi unsur keberlanjutan dan berkeadilan dalam penyediaan maupun akses energi. Indonesia bisa maju jika ekonominya berbasis pada kelestarian lingkungan. Hal yang tidak bisa ditawar atau ditunda lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun