Mohon tunggu...
Agus Subali
Agus Subali Mohon Tunggu... Guru - Penikmat keheningan.

Belajar Untuk Kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Manusia, Spesies Invasif yang Tersenyum dan Menangis

11 Maret 2021   08:36 Diperbarui: 12 Maret 2021   09:15 1203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, sekarang kita akan melihat konsumsi pada manusia. Makanan manusia itu sangat beragam. Karbohidrat, protein hewani dan nabati. Saya sebutkan, mungkin agak panjang. Protein hewani: ayam, sapi, kerbau, kuda, ular, semua jenis ikan tidak terkecuali piranha, serangga tertentu termasuk laron, unta, domba, trenggiling, cecak, kadal, bebek, angsa, byson, kijang dst.

Saya malah menduga seandainya pterodactyl masih seliweran, mungkin akan dibuat rendang juga oleh manusia.

Energi dari tumbuhan: gandum, padi, singkong, jewawut, mangga, pepaya, kelapa, jambu, semangka, pisang, gembili, suwek, sukun, rambutan, tebu, kopi, teh, kayu manis, pala, rebung dst. Sumber Energi lainnya : minyak bumi, batu bara, gas alam.

Daftar di atas sebenarnya masih kurang namun tidak tega untuk melanjutkan. Sekarang dari fakta ini saja bisa disimpulkan, manusia mengonsumsi hampir semua energi yang ada di dunia fana ini. Secara alamiah hal itu tidak wajar. Dengan pola makan semacam itu, manusia bisa menimbulkan goncangan pada rantai makanan-- lebih tepatnya mengobrak-abrik--dan bisa memusnahkan makhuk hidup lainnya.

Sayapun bertanya mulai kapan manusia punya pola makan paling tidak alamiah itu? Ada kecenderungan pola makan manusia saat ini tidak terkait dengan kebutuhan fungsi tubuh lagi. Namun, merambah sekedar selera dan menaikkan gengsi.

Padahal ekosistem tidak mengajari spesiesnya untuk mengonsumsi makanan yang tidak dibutuhkan. Belum ada ceritanya panda mengubah makanannya karena biar dianggap keren. Lalu memakan semut ataupun ikan. Rumput bambu adalah makanan panda, dulu, sekarang dan nanti.

EVOLUSI KARENA MAKANAN

Manusia mengalami proses evolusi untuk bertahan hidup. Menurut Darwin dalam On The Origin of Species manusia berproses untuk lebih fungsional organ tubuhnya. Tujuannya agar mudah mengakses sumberdaya alam yang ada dan melestarikan jenisnya.

Tenaga manusia tidak sekuat macam. Kulit manusia tidak sekuat badak. Dan cakar manusia tidak sekuat singa. Manusia mengembangkan kecerdasannya untuk bisa hidup. Penemuan api misalnya mereka gunakan untuk menakuti hewan lainnya dan berlindung dari hawa dingin.

Professor genomik Vanessa Hayes dari Institut Penelitian Medis Garvan di Australia, memprediksi bahwa manusia modern baru berkembang sekitar 200.000  tahun yang lalu di Afrika. Manusia berkembang budayanya mulai dari tahap Pengumpul makanan (food gathering), Penghasil makanan ( food producing)dan industrialisasi.

Food gathering; (pengumpul makanan); manusia mengandalkan alam untuk kebutuhannya. Makanan didapat langsung dari alam. Mereka berburu binatang dan mengambil umbi dan buah dari hutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun