Dunia kerja saat ini sangat membutuhkan adanya ketahanan mental yang sangat kuat ditunjang dengan kemampuan dan keterampilan interpersonal serta budaya kerja yang kuat. Kondisi riil menunjukkan bahwa Gen-Z sangat lemah dalam hal keterampilan interpersonal dan rendahnya budaya kerja. Keterampilan interpersonal ditandai dengan kemampuan komunikasi dan human relation skill yang kuat dalam membangun team work yang kuat dan handal. Sedangkan budaya kerja ditunjukkan dengan perilaku disiplin yang sangat kuat. Disiplin para Gen-Z masih menjadi PR besar yang perlu dipecahkan bersama. Beberapa perusahan multinasional yang sukses sangat menghargai waktu, karena waktu bagi dunia bisnis identik dengan modal utama sekaligus keuntungan.
Tingginya tingkat stress dalam dunia kerja menjadi tantangan tersendiri bagi Gen-Z yang relatif lemah dalam masalah ini. Dunia bisnis sangat tinggi tuntutan dan tekanannya, dimana setiap hari dunia bisnis dikejar -- kejar dengan target dan deadline yang harus dipenuhi. Ketika Gen-Z tidak mampu mengelola menajemen stress ini, maka mereka akan menghadapi stress mental yang beruujung pada kegagalan. Pelatihan manajemen stress bagi Gen-Z menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan guna menguatkan mental mereka.
Masa Depan Cerah Atau Suram?
Pada dasarnya Gen-Z memiliki prospek masa depan yang sangat cerah apabila dikelola dalam sebuah lingkungan keluarga, lingkungan sosial, dan lingkungan kerja yang kondusif dan mendidik. Dengan kemampuan inovasi dan kreativitas yang sangat tinggi, mereka mampu menciptakan sesuatu yang baru. Bagi dunia bisnis, sesuatu yang baru itu tentunya memiliki nilai jual yang tinggi. Artinya mereka hanya membutuhkan adanya ruang atau tempat untuk berkreasi dalam menciptakan ide -- ide atau inovasi baru dengan maksud meningkatkan output dan benefit bagi dirinya dan organisasinya.
Khusus bagi Gen-Z yang belum beruntung yang saat ini masih jobless tidak mungkin mereka akan selamanya terpuruk melainkan ada hal -- hal baik yang perlu diperbaiki guna menambal lubang -- lubang atau sikap -- sikap negatif yang selama ini ditampilkan oleh para Gen-Z. Sisi gelap itu pada akhirnya akan berubah menjadi cerah dengan beberapa treatment yang perlu dilakukan antara lain:
Pertama, memperdalam dan mengembangkan kemampuan interpersonal skill dalam bentuk communication skill, leadership skill, organizational skill dan social skill.
Kedua, Memperdalam dan mengembangkan achievement motivation serta manajemen stress sebagai bentuk penguatan mental agar mampu bersaing dalam dunia bisnis yang penuh dengan ketidakpastian.
Ketiga, Hal yang terpenting yang pelu menjadi landasan utama guna menopang kedua hal di atas adalah perlunya meningkatkan emotional, spiritual quation (ESQ).
Keempat, Hal yang terpenting bagi Gen-Z adalah bagaimana menciptakan kerja dan bukan mencari kerja. Keterbatasan lapangan kerja formal akan diatasi apabila para Gen-Znya mampu menciptakan lapangan kerja baru. Dengan kemampuan tehnologi yang sangat baik diharapkan mampu menciptakan inovasi yang kemudian dapat dikembangkan sebagai bisnis yang maju dan berkembang.
Penulis adalah Dosen FISIP Untirta, Analis Masalah Sosial & Pemerintahan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H