Mohon tunggu...
Agus Salim
Agus Salim Mohon Tunggu... Guru - Penulis paruh waktu

Menulis adalah salah satu pengingat dan pengukur perjalanan hidup

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Moeldoko: Harus Ada Tempat Khusus Teroris

11 Mei 2018   14:28 Diperbarui: 11 Mei 2018   21:23 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat Indonesia dikejutkan oleh tragedi Mako Brimob yang menewaskan lima anggota polisi dan satu narapidana. Peristiwa ini menyisakan pertanyaan, kenapa para narapidana terorisme tersebut dapat menguasai Mako Brimob. Mungkin itu tidak terlepas dari pelatihan strategi dan militer yang didapatkan para napi tersebut saat dipersiapkan menjadi seorang teroris. 

Evaluasi atau introspeksi apa yang akan dilakukan oleh Polri dan pemerintah dalam menangani narapidana terorisme adalah hal yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat.

Di sela-sela kegiatannya pak Moeldoko Kepala Staf Kepresidenan mengungkapkan beberapa hal yang harus dikaji terkait penanganan narapidana terorisme. "Kita harus mengkaji lagi baik itu dari segi peraturan atau pun penempatan untuk para narapidana tindak pidana terorisme ini" jelasnya.

Di tempat lain wapres Jusuf Kala mengungkapkan sulitnya menangani narapidana terorisme, "napi teroris itu serba salah, kalau dipisahkan menjadi virus, tapi kalau disatukan jadi universitas" jelasnya, artinya memang perlunya penanganan khusus untuk menangani para narapidana kasus tindak pidana terorisme ini.

Tentunya, masyarakat Indonesia mengharapkan solusi terbaik dari permasalahan tersebut, agar terciptanya kondusifitas dan rasa aman bagi masyarakat. 

Agus Salim

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun