Susilo adalah sosok guru matematika yang tak hanya pintar dan cerdas, tetapi juga memiliki metode pengajaran yang unik dan inspiratif. Di sekolah dasar kami pada era 80-an, beliau dikenal sebagai guru yang tidak pernah menyerah untuk membuat kami berpikir keras. Dengan caranya yang khas, beliau "memaksa" kami untuk menemukan cara tercepat dalam menyelesaikan soal-soal matematika, menantang kami untuk tidak hanya menghafal rumus, tetapi juga memahami konsep secara mendalam. Setiap kali kami berhasil menemukan solusi, ada rasa puas yang tak tergantikan, seolah-olah kami baru saja menaklukkan gunung yang tinggi.
PakSetiap pagi, ketika Pak Susilo tiba di sekolah dengan sepeda kayuhnya, kami semua berebut untuk membawakannya tas dan menuntun sepedanya. Ini adalah cara sederhana kami untuk menghormati dan menghargai beliau. Kehadirannya di sekolah selalu membawa semangat baru bagi kami. Pak Susilo tidak hanya mengajarkan matematika, tetapi juga nilai-nilai kehidupan seperti kerja keras, ketekunan, dan rasa hormat kepada orang lain. Kami belajar bahwa menghargai guru adalah bagian penting dari proses belajar itu sendiri.
Selain matematika, Pak Susilo juga memiliki bakat luar biasa dalam menggambar. Bayangkan, di usia SD, kami sudah diajari perspektif, cara memandang dan menggambar benda dari arah depan, samping, dan atas. Ini adalah keterampilan yang jarang diajarkan di tingkat dasar, namun Pak Susilo dengan sabar dan telaten membimbing kami untuk menguasainya. Beliau sering membawa kami keluar kelas, mengamati lingkungan sekitar, dan kemudian mengajak kami menggambar apa yang kami lihat dari berbagai sudut pandang. Pengalaman ini tidak hanya mengasah kemampuan menggambar kami, tetapi juga membuka mata kami terhadap keindahan dan kompleksitas dunia di sekitar kami.
Siapa sangka, keterampilan yang diajarkan Pak Susilo di masa SD ternyata sangat membantu saya ketika kuliah di Teknik Mesin. Mata kuliah Menggambar Teknik, yang sering kali menjadi momok bagi banyak mahasiswa, terasa lebih mudah bagi saya berkat dasar-dasar yang telah diajarkan oleh Pak Susilo. Ketika teman-teman saya berjuang memahami perspektif dan proyeksi, saya bisa melaluinya dengan lebih percaya diri. Setiap kali saya berhasil menyelesaikan tugas menggambar teknik dengan baik, saya selalu teringat pada Pak Susilo dan betapa beruntungnya saya pernah diajar oleh beliau.
Sekarang, sebagai seorang pendidik, saya sangat terinspirasi oleh Pak Susilo dan berusaha "meniru" gaya mengajarnya. Saat ini, saya mengajar informatika, bukan matematika, dan kebetulan sedang mengajarkan bilangan biner dan konsep subnetting. Meskipun hitungannya tidak serumit rumus matematika atau kimia, siswa saya sering kali kesulitan memahami konsepnya. Saya teringat apa yang Pak Susilo lakukan kala itu, bagaimana beliau dengan sabar menjelaskan konsep yang sulit dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami.
Saya belajar untuk sabar membimbing siswa-siswa saya dan selalu mengajak mereka berpikir kritis, bahkan terkadang berpikir di luar kebiasaan (Out of The Box). Dalam setiap pelajaran, saya berusaha menganalogikan konsep-konsep yang sulit dengan kejadian sehari-hari di sekitar mereka, seperti yang dulu dilakukan oleh Pak Susilo. Misalnya, ketika mengajarkan bilangan biner, saya mengaitkannya dengan lampu yang hanya memiliki dua keadaan: menyala dan mati. Ini membantu siswa memahami bahwa bilangan biner hanya terdiri dari dua angka, 0 dan 1. Untuk konsep subnetting, saya menggunakan analogi pembagian kelompok dalam kelas, di mana setiap kelompok memiliki jumlah anggota tertentu dan tugas yang spesifik. Hal ini membuat pelajaran menjadi lebih menarik dan mudah dipahami.
Meskipun kondisi saat ini mungkin berbeda dengan masa lalu, di mana siswa sekarang terkesan lebih manja dan kurang mau berpikir keras, saya tetap berusaha menerapkan prinsip-prinsip yang diajarkan Pak Susilo. Saya percaya bahwa dengan kesabaran dan metode yang tepat, setiap siswa memiliki potensi untuk berkembang dan mencapai hal-hal luar biasa. Saya sering mengingatkan diri sendiri bahwa setiap anak adalah individu yang unik dengan cara belajarnya masing-masing. Tugas saya adalah menemukan cara terbaik untuk memotivasi mereka dan membantu mereka menemukan potensi terbaik dalam diri mereka.
Pak Susilo bukan hanya seorang guru, tetapi juga mentor yang mampu melihat potensi siswanya dan mengembangkannya dengan cara yang kreatif dan efektif. Beliau mengajarkan kami bahwa belajar bukan hanya tentang mendapatkan nilai yang baik, tetapi juga tentang memahami dunia di sekitar kami dan mengembangkan keterampilan yang akan berguna sepanjang hidup. Terima kasih, Pak Susilo, atas semua ilmu dan inspirasi yang telah Anda berikan. Anda adalah sosok guru yang tak terlupakan dan selalu dikenang dengan rasa syukur. Warisan Anda terus hidup dalam setiap siswa yang pernah Anda ajar, dan dalam setiap guru yang terinspirasi oleh metode pengajaran Anda. Alfatihah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H