Mohon tunggu...
Agus Tjakra Diredja
Agus Tjakra Diredja Mohon Tunggu... Pengajar

Hapus batas dunia, jelajahi isinya. Jika jenuh, menulislah karena menulis adalah pelarian dan cara terbaik berbagi cerita

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menghindari Konflik Guru-Siswa dan Orang Tua: Membangun Hubungan yang Harmonis di Tengah Tantangan

3 November 2024   06:54 Diperbarui: 3 November 2024   07:06 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilutrasi Mengajar (Sumber detik.com)

(Belajar dari Beberapa Kasus Viral)

Dulu, sekolah adalah rumah kedua bagi anak-anak. Hubungan antara guru, siswa, dan orang tua begitu dekat dan harmonis. Namun, seiring berjalannya waktu, hubungan tersebut semakin renggang. Konflik seringkali terjadi, mulai dari perbedaan pendapat tentang metode pembelajaran hingga masalah disiplin siswa. Belakangan ini, kita sering mendengar kasus di mana guru yang menegur siswa berakhir dengan laporan ke polisi oleh orang tua, bahkan mengakibatkan guru tersebut dipenjara. Situasi ini menyoroti pentingnya menghindari konflik dan menciptakan pemahaman yang lebih baik di antara semua pihak yang terlibat.

Komunikasi yang Efektif dan Terbuka

Salah satu penyebab utama konflik adalah kurangnya komunikasi yang jelas. Ketika guru menegur siswa, penting bagi mereka untuk menyampaikan maksud dan tujuan dari teguran tersebut dengan cara yang konstruktif. Di sisi lain, orang tua juga perlu diberi kesempatan untuk memahami konteks dari tindakan guru.

Dialog Terbuka, mengadakan pertemuan rutin antara guru dan orang tua dapat membantu menjembatani kesalahpahaman. Dalam pertemuan ini, guru dapat menjelaskan pendekatan mereka dalam mendidik siswa, termasuk alasan di balik teguran yang diberikan.

Pemberitahuan Awal, jika ada masalah yang muncul di kelas, guru harus berusaha untuk memberi tahu orang tua sebelum situasi menjadi lebih serius. Ini bisa dilakukan melalui pesan atau pertemuan singkat, sehingga orang tua merasa terlibat dan tidak terkejut jika ada teguran yang diberikan kepada anak mereka.

Memahami Peran dan Tanggung Jawab

Setiap pihak memiliki peran yang berbeda dalam pendidikan. Guru bertanggung jawab untuk mendidik dan membimbing siswa, sementara orang tua berperan dalam mendukung pendidikan anak di rumah. Memahami batasan peran ini dapat mengurangi potensi konflik.

Orang tua perlu memahami bahwa guru memiliki tanggung jawab untuk menjaga disiplin dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Ini termasuk memberikan teguran jika diperlukan.

Siswa juga perlu diajarkan untuk menghargai otoritas guru dan memahami bahwa teguran adalah bagian dari proses belajar. Pendidikan karakter yang baik dapat membantu siswa menerima kritik dengan lebih positif.

Konflik sering kali muncul karena kurangnya pemahaman dan empati antara pihak-pihak yang terlibat. Membangun empati dapat membantu semua pihak untuk melihat situasi dari sudut pandang orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun