Mohon tunggu...
Agus Tjakra Diredja
Agus Tjakra Diredja Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Hapus batas dunia, jelajahi isinya. Jika jenuh, temukan kedamaian dalam secangkir kopi dan keheningan, karena menulis adalah pelarian dan cara berbagi cerita

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Rindu tentang Semusim Bersama: Jangan Dulu Jatuh Cinta, Anakku

15 Oktober 2024   21:51 Diperbarui: 15 Oktober 2024   22:00 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

: jangan dulu jatuh cinta, anakku

rinduku diadu
dengan lelah kepayahan
tertatih jatuh bangun menujumu
apakah rindu yang terlalu itu,
baik buatmu ?
meski tak ada prasangka
sebab setiamu tengah diuji
menulis surat tanda rindu
seperti jaman sma-ku dulu, berlembar tiada makna
hanya rangkaian kata-kata yang selalu dia suka,
malu-malu lebih tepatnya...

pada jaman yang berbeda,
saat kau tengah meremaja
: menulis sajak itu, perlu anakku...
sebab terkadang, kata-kata hanya bisa
diungkap oleh
sajak tua tentang cinta,
lantas maknanya akan terasa bertahun
setelahnya

rindu kepada entah,
cinta kepada entah,

adalah inspirasi terindah
tentang garis masadepan, yang tak sengaja
telah
kau goreskan....

jangan jatuh cinta dulu, anakku
bila cinta itu hanya semusim belaka

solo 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun