Mohon tunggu...
Agus Tjakra Diredja
Agus Tjakra Diredja Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Pengajar yang menemukan kedamaian dalam secangkir kopi dan keheningan. Menulis adalah pelarian dan cara berbagi cerita

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jakarta: Rindu Suatu Ketika, Menolak untuk Lupa

14 Oktober 2024   13:36 Diperbarui: 14 Oktober 2024   13:39 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
CitraLand (sumber : kfmap)

sepertinya, angin senja akan membawaku ke suatu masa,
: mengingat lagi saat pertemuan pertama
denganmu,

aku kangen pada nyanyi-nyanyi rindumu,
saat jemari saling tertaut,
saat kaki-kaki tak lelah
menyusuri etalase dan etalase
saat tanganmu kugenggam
dan menyeberangi lautan manusia berjejal,
bergelantungan

masih ingat bukan,
saat kita bersama menengok pijaran senja di ujungnya Jakarta...
merindukan, saat gulita-nya
kita berlarian dalam rinai
terguyur luapan cinta,
tangan kita tak saling lepas,
senyum kita tak pernah patah,

dua puluh enam tahun yang lalu...
saat jemari hati
telah menyatu pada sukma kita,
sukmaku-sukmamu, menyetubuhi jiwa kita !

sepertinya,
angin senja akan kembali membawaku ke suatu masa,
: saat aku memulai mencintamu !

mengingat sebelum desember 1998

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun