Mohon tunggu...
Agus Tjakra Diredja
Agus Tjakra Diredja Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Hapus batas dunia, jelajahi isinya. Jika jenuh, temukan kedamaian dalam secangkir kopi dan keheningan, karena menulis adalah pelarian dan cara berbagi cerita

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Reuni SMA: Ada yang Menunggu, Ada yang Menghindarinya

10 Oktober 2024   06:13 Diperbarui: 10 Oktober 2024   06:24 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang tak pernah rindu masa-masa sekolah? Saat seragam putih abu-abu masih melekat di tubuh, tugas menumpuk, tapi semangat persahabatan begitu hangat. Reuni, momen sakral untuk bernostalgia dan mengenang kembali masa-masa indah itu, ternyata menyimpan lebih dari sekadar kenangan manis.

Saat bertemu kembali dengan teman-teman lama, berbagai emosi bercampur aduk. Ada haru, bahagia, dan bahkan sedikit canggung. Namun, di balik semua itu, ada perasaan nostalgia yang begitu kuat. Mengenang masa-masa sekolah, berbagi cerita lucu, dan melihat perubahan satu sama lain, semua ini mampu membangkitkan kembali semangat muda yang pernah kita miliki.

Lebih dari Sekadar Kumpul-Kumpul

Reuni bukan hanya sekadar berkumpul dan bernostalgia. Pertemuan ini memiliki dampak psikologis yang signifikan. Reuni, sebuah momen di mana kita kembali bertemu dengan teman-teman lama, ternyata membawa dampak yang sangat positif bagi kesehatan mental kita. Pertemuan ini layaknya obat mujarab yang dapat membangkitkan semangat dan meredakan stres.

Berada di tengah-tengah orang-orang yang pernah berbagi suka dan duka bersama kita, mampu menciptakan suasana yang hangat dan penuh keakraban. Tawa lepas dan cerita lucu yang berseliweran akan membuat kita merasa lebih bahagia dan puas. Interaksi sosial positif ini memicu produksi hormon endorfin, yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan, sehingga secara otomatis meningkatkan mood kita.

Dalam kesibukan kehidupan sehari-hari, stres seringkali menjadi teman yang tak terpisahkan. Namun, reuni dapat menjadi pelarian sejenak dari rutinitas yang melelahkan. Mengobrol santai, bernostalgia, dan berbagi cerita dengan teman-teman lama mampu mengalihkan pikiran dari masalah yang sedang dihadapi. Tertawa bersama juga merupakan cara yang efektif untuk mengurangi hormon kortisol, hormon penyebab stres.

Persahabatan yang terjalin sejak lama akan semakin erat setelah reuni. Momen berkumpul ini menjadi ajang untuk saling berbagi cerita, pengalaman, dan dukungan. Rasa saling memiliki dan percaya satu sama lain akan semakin tumbuh kuat. Hal ini akan membuat kita merasa lebih terhubung dan memiliki tempat untuk bergantung.

Melihat pencapaian teman-teman lama dapat menjadi motivasi yang sangat besar. Saat kita melihat mereka sukses dalam karier, keluarga, atau bidang lainnya, kita akan terinspirasi untuk terus berusaha menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri. Reuni juga dapat menjadi ajang untuk saling memberikan semangat dan dukungan, sehingga kita merasa lebih percaya diri untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Tampil Percaya Diri di Reuni

Reuni adalah momen yang dinantikan bagi banyak orang. Selain membangkitkan nostalgia, reuni juga bisa menjadi ajang untuk mempererat kembali tali silaturahmi. Agar momen ini semakin berkesan, ada beberapa hal yang bisa kamu persiapkan.

Setiap individu unik dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jangan terlalu terpaku pada kekurangan yang kamu miliki. Fokuslah pada hal-hal positif yang membuatmu istimewa. Dengan memiliki pandangan yang positif terhadap diri sendiri, kamu akan merasa lebih percaya diri dan nyaman saat bertemu dengan teman-teman lama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun