Mohon tunggu...
Agus Tjakra Diredja
Agus Tjakra Diredja Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Hapus batas dunia, jelajahi isinya. Jika jenuh, temukan kedamaian dalam secangkir kopi dan keheningan, karena menulis adalah pelarian dan cara berbagi cerita

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bulan di Pringgosari: Rindu yang Melulu Buatmu

8 Oktober 2024   09:54 Diperbarui: 8 Oktober 2024   10:33 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ganbar : sumber pxhere.com

bulan keemasan
menyembul dari balik bukit depan rumahmu,
kita duduk di pelataran
beberapa bocah kecil ceria bermain petak umpet,
angin lawu menusuk tulang pesisirku,
menggelugutkan sendi-sendiku,

kita semakin merapat, tangan saling memikat
erat
kau tahu,
bulan selalu nampak cantik terlihat dari
pojokan rumahmu,
mencipta nostalgi dari masa yang satu menuju masa yang lain,
terlebih,
tawamu renyah disela ceritamu,
dan aku selalu setia
berlama disetiap jengkal tuturmu...

ketika aroma rindu itu tercium olehmu
kau malah tertawa
"rindu pada siapa?", tanyamu

lalu lalang jalan
tak menghalangi rindu,
pada masa menuju masa lain
meskipun ada berjuta cerita, dan kisah
cinta lainnya

"rindu pada siapa?", tanyamu
maka, bukalah buku
berisi sajak tua
yang dulu,
pernah kuselipkan di bawah jendela kamarmu
didalamnya,
ada sebuah rindu yang melulu buatmu

: mencoba peruntungan untuk mencintai dan merindukanmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun