Workshop: Pendekatan Beragam dalam Pelayanan Anak
Setelah makan siang pada pukul 13.00 WIB, peserta dihadapkan pada pilihan empat workshop. Cemara Avriliwan Putra memimpin diskusi tentang "Ekspresi Spiritualitas", mengangkat masalah generasi muda Kristen Indonesia dimana masih mencari pengakuan dan cenderung melihat kekristenan sebagai warisan, bukan hubungan pribadi dengan Tuhan.
Binsen Samuel Sidjabat, Ed.D., Ph.D membahas "Kesehatan Mental Gen Z", dengan pesan penting mengenai tantangan fisik, emosi, dan spiritual yang dihadapi oleh Generasi Z. Ia menekankan peran gereja dalam membantu orang tua menjadi pendamping yang baik bagi remaja mereka.
Ps Toninardi Wijono memandu sesi "Creative Service", menekankan pentingnya kreativitas dalam menyusun pelayanan bagi anak-anak. Sementara, Ps Wu Tze Chong dari Singapura dalam kelasnya "Navigating A Changing World", mengingatkan gereja bahwa generasi muda hanya bisa bangkit jika gereja berjalan bersama mereka dalam hadirat Tuhan.
Setelah coffee break pukul 15.30 WIB, sesi workshop dilanjutkan. Ps David Leong menginspirasi peserta dengan pesan "Never Give Up!", menawarkan empat prinsip penting dalam pelayanan: kesetiaan kepada Tuhan, saling ketergantungan dengan tim, reliance pada Roh Kudus melalui doa, dan perluasan literasi Alkitab serta keterampilan mengajar.
Workshop lainnya, Ps Meilan Pioh membahas "The Generation Project", mengajak gereja untuk menjembatani kesenjangan antar generasi dalam pelayanan. Rev Donald K Triplett memperkenalkan visi "King Castle", yang berfokus pada lima prinsip utama: doa, penginjilan, pemuridan, misi, dan belas kasih.
KKR: Arising in a Changing World
Puncak hari kedua ditutup dengan KKR pada pukul 19.00 WIB, dengan pembicara Ps Wu Tze Chong yang membawakan khotbah berjudul "Arising In A Changing World". Ps Wu mendorong peserta untuk bangkit menghadapi tantangan zaman dengan kekuatan dari Tuhan, diakhiri dengan altar call yang menyentuh hati dan penuh pertobatan.