[caption id="attachment_157959" align="aligncenter" width="507" caption="Gambar 1 Hari Gizi Nasional_sumber : gizimu.com"][/caption]
Tahukah anda bahwa setiap tanggal 25 Januari adalah Hari Gizi Nasional (HGN), dan tema yang diusung untuk indonesia yang juga merupakan kesepakatan dunia adalah “Gerakan Gizi 1000 Hari Menuju Indonesia Prima”. Tujuan HGN menyadarkan masyarakat akan pentingnya penerapan Gizi pada 1000 hari pertama kehidupan anak dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal sehingga kehidupan anak bangsa menjadi lebih baik untuk menuju Indonesia prima.
Apa yang dimaksud dengan Gerakan Gizi 1000 hari?
Maksud dari 1000 hari pada tema tersebut di atas ialah 1000 hari pertama kehidupan anak. Dihitung mulai dari anak masih dalam kandungan (9 bulan 10 hari = 280 hari) dan sampai anak tersebut berusia 2 tahun (720 hari), dengan catatan 1 bulan=30 hari.
Jika 1000 hari tersebut dibagi berdasarkan tahapan kehidupan anak, maka titik kritis yang harus diperhatikan pada seorang anak ialah : Masih dalam kandungan = 280 hari, Umur 0-6 bulan = 180 hari, Umur 6-8 bulan = 60 hari, Umur 8-12 bulan = 120 hari dan Umur 12-24 bulan = 360 hari
Berdasarkan uraian tersebut, maka diharapkan semua penggiat gizi memfokuskan program mereka pada ke-5 titik kritis tersebut untuk mencapai tujuan yaitu Indonesia Prima
Mengapa 1000 hari?
Perlu anda ketahui bahwa berdasarkan hasil penelitian Shrimpton et. al., (2001) yang berjudul “Worldwide Timing of Growth Faltering: Implications for Nutritional Interventions”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa status gizi seorang anak berdasarkan indeks berat badan menurut umur (BB/U) cenderung mengalami penurunan pada saat ia memasuki usia 3 bulan dan terus mengalami penurunan yang sangat cepat sampai ia berusia 12 bulan dan mulai melambat pada umur 18-19 bulan. Sedangkan berdasarkan indeks berat badan menurut tinggi badan (BB/TB), penurunan dimulai sekitar umur 3 bulan sampai umur 15 bulan.
Jika penggiat gizi melakukan intervensi setelah anak berumur 2 tahun, maka intervensi tersebut sangat tidak efektif, karena kondisi anak mulai memburuk jauh sebelum anak berusia 2 tahun dan bersifat irreversible. Bukan berarti anak umur 2 tahun ke atas tidak butuh perhatian, akan tetapi konsep ini berbicara tentang skala prioritas. Beberapa ahli mengatakan bahwa periode umur anak dibawah 2 tahun dikenal dengan “periode emas” atau “Window of Opportunity”.
Jadi, untuk medapatkan generasi yang sehat dan kuat dan mewujudkan Indonesia prima, maka skala prioritas program ialah mulai anak masih dalam kandungan sampai ia berumur 2 tahun.
Apa yang harus dilakukan?
Berdasarkan uraian sebelumnya, jika pada rentang usia tersebut anak mendapatkan asupan gizi yang optimal maka penurunan status gizi anak bisa dicegah sejak awal.
Ada beberapa hal yang bisa penggiat gizi lakukan, antara lain adalah :
Periode dalam kandungan (280 hari)
·Pastikan ibu memiliki status gizi baik sebelum dan selama hamil, tidak mengalami kurang energi kronik (KEK) dan anemia
·Selama hamil ibu mengonsumsi makanan bergizi sesuai kebutuhan, porsi kecil tapi sering jau lebih baik serta memperbanyak konsumsi sayur dan buah
·Suplemen tablet besi (Fe), asam folat, vitamin C sangat dibutuhkan untuk menjaga ibu dari kemungkinan mengalami anemia
·Ibu harus memeriksakan kehamilan secara rutin
·Memasuki kehamilan trimester ke-3, sebaiknya ibu dan suami sudah mendapatkan informasi tentang menyusui, seperti manfaat menyusui, posisi dan teknik menyusui yang tepat, cara menangani masalah-masalah yang muncul saat menyusui (seperti puting lecet, ASI tidak keluar dll)
Periode 0-6 bulan (180 hari)
·Semua anak yang lahir harus mendapatkan Inisiasi Menyusui Dini
·Pemberian ASI Eksklusif
·Membantu ibu mengatasi masalah-masalah yang timbul selama menyusui dengan menyediakan Hotline atau nomor telepon yang bisa dihubungi 24 jam oleh ibu jika ia mengalami masalah dan membutuhkan bantuan.
·Beri dukungan ke ibu untuk memberikan ASI Eksklusif
·Memantau pertumbuhan secara teratur
Periode 6-24 bulan (540 hari)
·Pastikan ibu mengetahui jenis dan bentuk (konsistensi) makanan serta frekuensi pemberian makanan yang tepat diberikan pada periode ini
·Ajarkan ke ibu transisi pemberian makan mulai dari makanan cair atau lumat (6-8 bulan), lembek dan lunak/semi padat (8-12 bulan) dan padat (12-24 bulan)
·Dukung ibu untuk terus memberikan ASI sampai periode ini
·Ajarkan ibu untuk mengolah dan memilih makanan yang murah dan bernilai gizi tinggi
·Memantau pertumbuhan dan memeriksakan kesehatan anak secara teratur
(sumber : Gizimu.com)
Mungkin HGN tidaklah penting untuk sebagian kelompok masyarakat, kalaupun dianggap penting akankah hanya slogan-slogan maya tanpa ada tindakan nyata. Mari kita perhatikan disekeliling tempat tinggal kita, Faktanya setiap perayaan Hari Kesehatan termasuk HGN yang tinggal beberapa hari lagi hingga saat ini tidak ada atau belum banyak terlihat tanda-tanda akan adanya perayaan tersebut seperti hari baik di berbagai media massa, disekolah, di kantor tempat bekerja atau di masyarakat baik diperkotaan maupun pedesaan.
Masihkah kita menganggap kepedulian terhadap gizi bisa kita tunda atau abaikan jika kita tahu berita ini, dan setiap tahunnya 3,5 juta anak di dunia meninggal dunia karena gizi buruk. Jika itu terjadi diantara keluarga atau kerabat kita, siapa yang salah dan bertanggung jawab atas kasus gizi buruk tersebut..?, kebanyakan dari kita tentu akan mencari siapa antara pemerintah atau masyarakat seperti berita ini dan (berita ini) atau mungkin yang menjadi korban tersebut. Secara teori permasalah pangan di sebuah Negara adalah sebagai berikut
Mulai detik ini sebagai warga Indonesia dan bagian dari isi dengan perantara dunia maya wujudkan secara nyata dalam“Gerakan 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak Menuju Indonesia Prima” di Hari Gizi Nasional.Bagaimana caranya ?..
Cara meramaikan HGN di dunia maya/jejaring sosial :
- Ganti photo atau gambar profil media jejaring sosial anda (Facebook, twitter, Blog, dan lain-lain) seperti tulisan dan gambar tentang HGN. Dengan demikian saudara dan teman-teman anda bisa berbagi informasi penting ini.
- Tandai dan Share kan gambar, tulisan,dan pesan tentang pentingnya menjaga gizi anak dalam kehidupan 1000 hari pertamanya.
- Membuat berbagai pesan, artikel, gambar atau video tentang berita dan informasi gerakan 1000 hari pertama kehidupan anak pada jejaring sosial anda.
Cara meramaikan HGN di Dunia Nyata :
- Dalam setiap obrolan anda usahakan singgunglah tentang HGN informasi tentang itu, dengan begitu kita bisa tahu kepedulian tentang hal tersebut. Karena ada tipe seseorang yang kepedulianya akan timbul jika ada seseorang yang memulai atau mengajaknya dengan cara yang baik.
- Mengirim artikel atau tulisan ke media massa, atau tempat-tempat umum sebagai sebuah gerakan yang memang benar-benar penting dan berarti.
- Berikanlah usulan dan masukan kepada pimpinan tempat anda bekerja, kuliah, sekolah atau tempat tinggal anda bahwa 25 Januari 2012 adalah Hari Gizi Nasional yang bukan hanya perlu kita ketahui tapi bisa jadi sebagai ajang sosial atau pengabdian masyarakat untuk membantu sesama bagi masyarakat yang membutuhkan pertolongan khususnya para ibu hamil dan balita yang mengalami masalah pangan dan gizi.
- Mungkin sulit tapi akan lebih sulit jika kita tidak bisa untuk memulai menjaga keadaan pangan dan gizi dari diri dan keluarga kita masing-masing, karena berbagai bukti dampak negatif gizi buruk ada di depan mata.
Bagi yang ingin membutuhkan pedoman dan informasi tentang kesehatan, gizi, pangan, tema dan acara HGN bisa anda ketahui disini dan disini.
Sebagai pengantar terakhir, program ini tidak akan berhasil tanpa keterlibatan kita baik didunia maya mapun nyata oleh karena itu Ayoo sukseskan acara HGN 2012 ini didunia maya dan nyata sebagai langkah awal kita memperbaiki status gizi bangsa dan dunia. Selamat Hari Gizi Nasional. Selamatkan gizi anak saat awal kandungan hingga anak berumur 2 tahun. Salam juang dan sehat..!!!
By : Agus Samsudrajat S.
[caption id="attachment_158007" align="alignnone" width="300" caption="Gerakan 1000 Hari Menuju Indonesia Prima"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H