Dengan Animasi Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita

Kami, mahasiswa dari Universitas Pamulang Fakultas Sastra Program Studi Sastra Indonesia mendapat program kegiatan untuk terjun langsung ke masyarakat. Tepatnya di SMPIT As Salaamah yang beralamat Jl. TPU Parakan Blok BC8 No. 38 Rt.03/Rw.09 Pondok Benda Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan, yang memberikan kami kesempatan untuk membagi ilmu yang kami dapat di kampus yaitu Sastra Anak dengan materi cerita fantasi. Sambutan dari kepala sekolah, guru, dan adik-adik siswa-siswi SMPIT As Salaamah membuat pertemuan kami begitu hangat dan erat.

Rabu, 15 September 2021. Pagi hari ketika matahari mulai menampakkan diri, kami memulai dengan materi cerita fantasi. Cerita fantasi adalah cerita yang dibuat berdasarkan produk imajinasi seseorang seakan ada dalam kehidupan sehari-hari, tetapi kenyataannya hanya dalam impian. Dalam pengertian khusus, semua karya sastra adalah fantasi, istilah itu diterapkan pada segala karya sastra yang tidak disajikan secara realistic. Salah satu contoh adalah legenda dalam sebuah film animasi.

Di negeri Kumandara, manusia dan naga hidup harmonis. Namun, kekuatan jahat mengancam dan para naga berjuang walau harus mengorbankan diri sendiri. Raya berjuang mencari naga terakhir untuk menyelamatkan dan mendamaikan manusia kembali. Adalah penggalan jalan cerita dalam film animasi Disney yaitu “Raya and The Last Dragon”.

Setelah kami menyaksikan bersama film animasi Raya and The Last Dragon dan ditambah dengan materi. Kami meminta adik-adik siswa SMPIT As Salaamah untuk menuliskan sebuah cerita fantasi bebas dengan apa yang mereka imajinasikan. Tentunya dengan itu kami berharap dapat memberikan kesenangan, pengalaman baru, dan meningkatkan daya imajinasi adik-adik.

dok-pribadi-6296cbe353e2c334b25a8082.jpeg

Harapan kami, penggunaan film animasi dapat dijadikan sebagai sarana pembelajaran untuk meningkatkan imajinasi siswa dan meningkatkan kemampuan mereka dalam mengungkapkan ide cerita karena film animasi yang menarik juga disertai dengan penyajian yang menarik membuat siswa lebih tertarik untuk mendengar, mencerna dan menangkap apa yang terjadi dalam alur filmnya. Dan untuk diterapkan pada pembelajaran siswa dengan menulis cerita fantasi.