Mohon tunggu...
Agus Suriadi
Agus Suriadi Mohon Tunggu... -

Memperbaiki kesalahan dan tidak mengulanginya itu sangatlah penting. Belajar dari kesalahan yang merupakan pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Revolusi Mental Ala Islam Menuju Umat Islam Berkemajuan

4 Juli 2014   18:34 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:30 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kita tidak menampi dengan adanya kemunduruan yang terjadi dikalangan kaum muslimin. Berbeda jauh pada masa lalu ketika para pemikir Islam dengan karya-karya besarnya mampu merubah dunia menjadi lebih tercerahkan. Ada banyak pemikir-pemikir Islam yang sangat berpengaruh dan mereka tidak terperangkap pada fungsi pengotak-kotakan sistem keilmuan seperti sekarang namun mereka berhasil dengan bermacam keilmuan sehingga hasil karya mereka mau tidak mau juga harus di akui oleh negara-negara barat.

Sejarah membuktikan bahwa pemikir Muslim merupakan bagian dasar keilmuan. Mereka menjadi penemu, peletak dasar,  dan pengembang dalam  berbagai bidang-bidang ilmu.  Nama mereka pemikir muslim tidak hanya terkenal didunia Islam tapi juga didunia barat mampu memberikan reaksi.  Keilmuan yang mereka kaji juga bukan hanya dalam ilmu alam tapi juga ilmu sosial.

Kita Mengenal beberap nama pemikir Muslim yang memiliki kemampuan multi keilmuan. Mereka melihat ilmu-ilmu sebagai "Ayat-Ayat" Allah yang bertebaran dimuka bumi. Beberapa pemikir muslim di antaranya Ibn Sina ( 980-1073M) yang bukan hanya terkenal sebagai ahli kedokteran  juga sebagai ahli filsafat, mendalami psikologi dan musik.  Al-Ghazali (450H/1058M-505H/1111M)  selain ahli dalam bidang fiqih (Hukum) , ilmu kalam (teologi) dan tasauf namun juga banyak membahas masalah filsafat, pendidikan, psikologi, ekonomi dan pemerintahan.

Lain lagi dengan Ibn Khaldun ( 1332-1404M) selain disebut bapak Ekonomi Islam dam Sejarah beliau juga banyak membahas  masalah-masalah sosiologi, antropologi, budaya, geografi, pemerintahan, pembangunan, peradaban, filsafat, epistemologi,  psikologi dan juga futurologi. Serta masih banyak pemikir dan penemu dari kalangan Islam yang mampu memberikan pencerahan bukan hanya bagi muslim tapi juga non muslim yang saat itu berada dibarat.

Sayangnya tradisi pemikiran ini terus mengalami kemerosotan dan berlanjut sampai dengan sekrang.  Akibatnya peradaban umat Islam terus mengalami kemunduran. Hal ini ini disebabkan dua hal yakin musuh dari luar dan dari umat muslim itu sendiri.  Kita mengalami banyak sekali kemunduruan baik dibidang politik, ekonomi, teknologi,  ilmu pengetahuan,  sosial, seni,  dan kebudayaan. Sehingga lama kelamaan  peradaban muslim tidak terdengar lagi gaungnya dalam jangka waktu yang lama.

Banyak institusi yang islami terpinggirkan , kedaulatan politik diambil oleh bangsa asing dengan alasan investasi dan ekonomi sehingga kita tidak bisa berdiri di atas kaki sendiri, hukum islam yang terkenal mujarab dalam menangani penyimpangan semisal korupsi, pembunuhan dan pencurian serta tindakan kemaksiatan yang lain diganti dengan hukum penjajah romawi yang terbukti tidak tegas dalam menangani sebuah permasalahannya sendiri.  Institusi ekonomi islami (baitul maal, al hisbah, suftaja, hawala, funduq. dar Al-Tiraz, ma'una, dan lain-lain) terpinggirkan, dalam bidang seni dan budaya kita mengekor barat yang seni dan budayanya banyak hal vulgar dan erotis, bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan terjadi sekulerisasi sehingga orang sekolah untuk pintar mencari uang tapi secara karakter tidak memberikan pengaruh positif bagi anak bangsa sat ini. Maka jangan bingung jika umat Islam terlihat identik dengan kebodohan dan kemiskinan.

Seorang Malik Ben Nabi,  sosiolog kontemporer asal Aljazair kemunduran umat islam di akibatkan  dua hal yakni  eksternal (penjajah) dan  internal ( sikap yang kondusif dengan penjajahan).  Musuh ekternal ini sudah terjadi dari masa lalu namun berhasil diredam dengan kekuatan dan semangat islam yang dibawa. Non musli terus mencari celah terhadap umat Islam pada masa lalu dan bahkan masa sekarang.  Ekspansi besar-besaran terhadap baghdad pada masa itu oleh bangsa mongol menghancurkan seluruh kekhalifahan pada masa itu (1258M). Baghdad dibumi hanguskan, perpustakaan dibakar dan buku-buku dibuang dan dilarutkan kesungai sehingga sungai menghitam karena tinta dari buku-buku.

Di masa-masa terakhir bangsa muslim dijajah oleh kaum barat yang notaben Nasrani dengan seruan "Gold. Gospel, Glory" dan Indonesia sendiri merasakan hal tersebut selama berabad-abad dan baru berakhir di awal abad dua puluhan meskipun sistem penjajahan mereka sekarang dengan cara halus. Sedangkan musuh internal umat islam itu pada diri mereka sendiri yang berdiam diri dalam penjajahan. Tidak mau berbuat lebih banyak mempelajari Islam dan menerapkan dalam kehidupan serta lebih percaya denga  sistem-sistem yang bukan dari agama Islam.

Umat Islam harus memperlihatkan jati diri dan harus belajar dari masa lalu ketika umat Islam Jaya selama berabad abad dan mampu mengusai lebih dari separuh belahan bumi. Memberikan kemaslahatan tidak hanya bagi umat Islam tapi juga memberikan kedamaian terhadap umat lain.  Bagaimana Khalifah Salahudin Al Ayubi yang berhasil membebaskan Palestina untuk kedua kalinya setelah pemerintahan khalifah Umar Bin Khattab dan juga bagaimana Muhammad Al Fatih mampu membebaskan Konstatinopel (Turki Masa sekarang) memberikan perlindungan bagi umat lain yang bukan muslim dan mempersilahkan mereka beribadah sesuai keyakinan mereka selama tidak melanggar syariar Islam, darah mereka dilindungi dan pungutan mereka lebih kecil daripada zakat yang dibayarkan oleh umat Islam melalu zidyah.

Belum lagi masa kekhalifahan Umar Bin Abdul Aziz yang terbukti membawa kesejahteraan bagi umat sampai-sampai tidak ada yang mau menerima zakat. Zakat pada saat itu sampai di iklankan bagi mereka yang mau menerima. Khalifah Umar yang zuhud sangat mementingkan amanah dan tidak ada sekecil pun memberikan warisan kepada anak-anaknya karena beliau sebagai kepala negara sendiri tidak memiliki kekayaan. Beliau membentuk pemerintahan yang bersyariat Islam dan itu mampu membangkitkan nilai-nilai umat menjadi lebih baik dan dipandang serta dikenang sampai sekarang.

Kemajuan Islam pada masa lalu harusnya menjadi bukti dan pemikiran bagi kita umat Islam untuk berkaca. Kita harus bangkit dari tidur kita. Hukum Allah lebih terbukti membawa maslahat bagi umat manusia. Kita sudah terlalu banyak dicekoki pemikiran barat yang sekuler, hedonisme yang terbukti membawa kemerosotan moral. Ingatlah kita adalah umat terbaik jika kita menerapkan hukum Allah dalam kehidupan ini. Jangan pernah pisahkan agama Islam dengan kehidupan sehari-hari karena sesungguhnya orang-orang diluar Islam ingin memperlemah umat ini dengan menjauhkan dari agama Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun