Mohon tunggu...
Agus Suriadi
Agus Suriadi Mohon Tunggu... -

Memperbaiki kesalahan dan tidak mengulanginya itu sangatlah penting. Belajar dari kesalahan yang merupakan pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menabung Penyakit dengan Rokok

28 Juni 2014   19:59 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:24 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rokok mungkin hal yang tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Gaung tentang rokok mungkin sudah menjadi hal yang sudah sering kita dengar dari dulu dari sekarang. Meningkatnya pengguna rokok dari awalnya orang dewasa kini juga menyerang sampai anak-anak. Anak-anak sudah tidak canggung lagi dengan yang namanya rokok.

Sejarah rokok sendiri pada awalnya berasal dari Amerika. Di gunakan oleh suku Indian, Suku Maya dan Suku Aztec. Rokok pada saat merupakan tembakau yang dihisap melalui pipa yang tujuannya adalah mempererat hubungan antar masyarakat juga sebagai pengobatan juga upacara-upacara ritual untuk dewa mereka.  Datangnya Columbus dari Eropa ke Amerika membuat mereka mengenal rokok sehingga rokok dibawa ke Eropa dan terus di kembangkan.

Rokok mendunia di awali dengan hadirnya tokoh-tokoh yang di iklankan sebagai orang yang hebat dan seperti pria sejati. Melalui iklan Marlboro Man membuat rokok mendunia lebih cepat daripada apa yang di perkirakan. Di Amerika perkembangan rokok terus meningkat dan yang menggunakan dari berbagai kalangan sampai anak kecil. Namun, lama kelamaan  semakin meningkatnya pemahaman masyarakat Amerika Serikat akan bahaya rokok membuat tingkat pertumbuhan pemakai rokok mengalami penurunan. Hal  ini juga di berlakukannya aturan-aturan yang membuat rokok sulit berkembang seperti di New York orang dilarang merokok di depan umum dan larang iklan rokok di televisi maupun di area terbuka seperti memasang banner, spanduk dan lain sebagainya.

Menurunnya tingkat pemakaian rokok di Amerika membuat perusahaan rokok mulai berpikir menyasar pasar baru. Negara-negara yang menjadi tujuan adalah negara miskin dan negara berkembang. Mereka tahu masyarakat miskin yang sedang menuju tahap menengah merupakan potensi bagi mereka. Masyarakat akan menggunakan rasa penasaran mereka untuk mencoba dan itu berhasil.

Jika kita meninjau dari sudut pandang Indonesia maka perusahaan rokok di mulai dari kota kudus dengan perusahaan rokok kretek pada saat itu. Perusahaan rokok terus bertumbuh dan berkembang dimasa sekarang dimana bukan hanya pabrik lokal tapi juga pihak asing yang ikut masuk pasar Indonesia. Makanya beberapa orang terkaya di Indonesia juga disebabkan mereka mempunyai perusahaan rokok.

Rokok merupakan penyakit kronis bagi bangsa ini. Rokok sudah mampu menjadikan diri mereka kebutuhan bagi masyarakat Indonesia. Bahayanya rokok sekarang tidak dihisap orang dewasa dan kaum lelaki tapi bahkan balita juga terkena imbasnya seperti beberapa kasus anak yang merokok sejak kecl. Arah rokok juga sudah beralih dari kaum pria menyebar sampai ke kaum wanita. Ini adalah salah satu sumber masalah besar Indonesia.

Rokok berdampak buruk bagi kesehatan dan itu jelas adanya. Beberapa pemain iklan Marlboro sendiri terkena kanker paru-paru dan mereka sadar itu adalah racun yang membuat mereka seperti itu. Itulah yang membuat mereka  anti rokok sampai akhir hayat mereka. Ada sekitar 68.000 racun yang terdapat dalam rokok.  Salah satu yang kita sering dengan adalah Nikotin.

Apa itu Nikotin ? nikotin adalah salah satu perangsang yang merusak jantung dan sirkulasi darah, nikotin inilah membuat kecanduan dan jika sudah kecanduan akan merasa sakaw jika tidak menghisap rokok. Sakaw berupa rasa tidak enak dimulut dan hal lain seperti rasa asam kalau tidak merokok.  Selain Nikotin juga ada Tar dan Karbon Monoksida yang memiliki peran membahayakan. Tar  adalah subtansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru. Ini membuat paru-paru kita jika sudah sering merokok seperti ada lumpur didalamnya karena terkumpul. Karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah sehingga darah tidak bisa mengikat oksigen.

Bayangkan jika kita terus meroko artinya keselamatan jiwa kita terancam. Bahaya merokok juga tidak hanya bagi yang menghisap aktif tapi juga mereka yang pasif. Mereka yang tidak merokok juga punya potensi atas apa yang mereka hirup. Apalagi anak-anak kita jika sedari kecil sudah menghisap bisa dibayangkan betapa bahayanya mereka ketika dewasa karena sudah diberi racun dari mereka kecil.

Selain dampak kesehatan merokok juga sumber kemiskinan itu sendiri. Berapa banyak orang yang merokok dimana penghasilan mereka harus terbagi dengan kebutuhan rokok. Itulah yang menyebabkan banyak anak tidak mampu bukan karena orang tuanya miskin tapi dikarenakan salah dalam menggunakan pendapatan. Jika saja uang untuk merokok untuk pendidikan mungkin anak mereka bisa sekolah dengan baik dan setinggi -tingginya. Inilah yang membuat saya setuju bagi mereka yang merokok tidak perlu diberikan pengobatan atau asuransi kesehatan serta pendidikan karena pada dasarnya mereka mencari penyakit dan membuat kemiskinan mereka sendiri karena menghabiskan dana untuk  merokok dan menabung penyakit mereka sendiri dengan adanya rokok.

Apakah perubahan bungkus rokok dengan gambar seram akan efektif ? Rasanya tidak akan efektif jika masih banyak iklan rokok bertebaran bagi dimedia elektronik maupun dijalan-jalan dengan iklan seolah pamer kegagahan dan kejantanan dengan merokok. Pemerintah harus berani melakukan tindakan pasti dalam mengatasi tingkat dan jumlah perokok yang kian tinggi. Kita harus mencontoh negara lain dengan aturan yang tegas dan jelas sehingga anak bangsa ini tidak terjerumus dalam racun rokok yang bisa menjadikan investasi dan tabungan sumber penyakit mereka ketika dewasa.

Pemerintah akan di akui berhasil dalam penanganan ini serta akan menghapus stigma bahwa selama ini pemerintah takut dengan pelarangan rokok karena mendapatkan sesuatu dari perusahaan-perusahaan rokok. Pemerintah juga harus bertahap mengeluarkan dan menyatakan rokok adalah bagian dari zat adiktif yang membuat orang yang menggunakan ketagihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun