Aktivitas yang tidak terpuji ini akan terus berlanjut ke jenjang-jenjang pendidikan yang lebih tinggi; bahkan tidak menutup kemungkinan akan tetap menjadi tradisi saat anak tersebut telah menjadi seorang mahasiswa di perguruan tinggi. Tak peduli apakah dia sedang menempuh pendidikan sarjana atau pasca sarjana. Karena baginya menyontek sudah dianggap sebagai "the way of my life"!
Imbas ke Dunia Kepenulisan
Jika seseorang telah terbiasa dan merasa enjoy melakukan aktivitas menyontek selama menempuh pendidikan di bangku sekolah formal; bukan tidak mungkin ketika telah menjadi seorang penulis, dia pun masih tetap dihinggapi virus "jiplak-menjiplak" ini!
Hanya berbekal rasa gengsi dan takut dianggap tidak mampu menulis, maka dia pun mengerahkan segala macam cara untuk mengatasi kekurangannya tersebut. Maka bisa jadi dia memanfaatkan mesin pencari Google untuk mencari sumber tulisan yang bisa dijiplaknya.
Setelah merasa menemukan tulisan dimaksud, jari-jemarinya akan segera bergerak untuk menyalin isi situs tersebut, melakukan modifikasi seperlunya, menggabungkannya dengan artikel-artikel lain yang kelihatannya mempunyai isi senada, membubuhkan judul baru, lalu mempostingnya di blog pribadi atau pada salah satu komunitas blog yang diikutinya. Beres!
Menjadi "Penulis Sejati" Jauh Lebih Menantang!
Jika aktivitas demikian terus berlanjut dan penulis yang bisa kita labeli sebagai "tukang jiplak" tersebut masih terus membuat artikel atau tulisan di blog atau komunitas blog yang diikutinya dengan cara demikian, apakah kita bisa menjamin bahwa si penulis tadi akan terus-menerus menjadi seorang "penjiplak ulung" di suatu hari nanti?
Secara sederhana, ada dua peluang yang akan terjadi di masa depan. Peluang pertama, si penulis akan tetap berada di relnya sebagai "tukang jiplak". Dan peluang kedua, si penulis bukan tidak mungkin akan mengalami transformasi dan berubah menjadi seorang penulis sejati!
Sampai di sini para pembaca pasti ada yang mulai protes, "Lha, kok bisa seperti itu?"
Di dunia ini tentu tidak ada hal yang tidak mungkin. Analoginya seperti penulis yang awalnya kita labeli sebagai "penjiplak ulung" tadi. Sudah barang tentu, mereka-mereka yang tidak tahu-menahu mengenai sepak terjang asli si penulis tadi akan beranggapan bahwa penulis tersebut adalah benar-benar seorang "penulis sejati"; meskipun pada kenyataannya dia adalah seorang "penjiplak ulung" yang malang melintang di dunia blogger atau komunitas sejenis.
Namun jika dalam perjalanan si penulis tadi mulai mau belajar sedikit demi sedikit; maka bukan tidak mungkin dia pun akan menjadi insaf dan sadar akan kekeliruannya dan bertekad akan memperbaiki dirinya; maka di saat itulah si penulis akan mengalami transformasi hebat untuk menjadi seorang "penulis sejati"!