Mohon tunggu...
Agus Puguh Santosa
Agus Puguh Santosa Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia

Menulis adalah jalan mengenal sesama dan semesta.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dokter Reisa: Citra Dirimu, Harum Namamu, Wujud Baktimu pada Negeri

12 Juni 2020   01:05 Diperbarui: 12 Juni 2020   00:56 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak kecil Reisa memang selalu diberi kepercayaan oleh orang tuanya dan Reisa mampu menjalankannya dengan penuh tanggung jawab. Bagi Reisa, dia menilai figur Mamanya mampu menjadi apa saja yang dia inginkan.

"Dia bisa mengatur waktu dengan baik, meskipun sibuk juga dengan pekerjaannya." kisah Reisa tentang sosok Mamanya. Bagi Reisa, Mama bisa memposisikan dirinya sebagai teman, Kakak, dan orang tua sekaligus.

Ketika ditanya cita-cita lainnya, secara diplomatis Dokter Reisa berkata bahwa hidup ini harus kita jalani dengan sebaik-baiknya. Menurut istri dari Kanjeng Tedjodiningrat Broto Asmoro ini, goals jangka pendeknya adalah bisa memiliki klinik pribadi.

Tips Cantik dan Awet Muda ala Dokter Reisa

Dokter Reisa merekomendasikan bahwa kecantikan diawali dari tubuh yang sehat. "Menjaga kesehatan itu dengan pola makan yang teratur dan dengan gizi seimbang, minum yang cukup, tidur pun harus cukup. Kebiasaan tidur yang cukup akan menjadikan kita awet muda. Yang terpenting bukan lamanya jam tidur, tetapi kualitas tidurnya itu lebih penting."

Selain tidur cukup, Dokter Reisa juga menyarankan olahraga yang cukup. "Kurangi gula, garam, dan lemak adalah tips lain yang baik untuk menjaga kesehatan kita."

Selama menjalani pendidikan sebagai calon dokter, Reisa terbiasa dengan jadwal dan tugas yang begitu padat. "Di awal setiap stase, saya diharuskan membuat skripsi berkaitan dengan stase yang akan saya jalani. 

Pada waktu itu saya sempat merasa agak-agak down, karena badannya nggak kuat. Saking nggak kuatnya karena kondisi badan kurang baik dan tidur yang kurang, makan juga seadanya. Sedih banget jika mengingat semua itu karena daya tahan tubuh yang rendah banget."

Hingga pada suatu ketika, Dokter Reisa sampai kepada suatu momen yang seolah-olah hendak membawanya menyerah pada keadaan. "Aduh, aku nggak kuat ini dan kayaknya aku nggak bisa jadi dokter." Sekonyong-konyong , Dokter Reisa pun membayangkan seabrek kesusahan yang kelak akan dialaminya bila dirinya benar-benar menjadi seorang dokter.

Berkat support keluarga dan teman-temannya, maka tekat dan semangat Dokter Reisa pun bangkit untuk melanjutkan perjuangannya hingga titik akhir studinya. "This soon will pass... (Hal ini juga nanti akan segera berakhir)," ucap Dokter Reisa mengulangi kata-kata penyemangat yang sering didengarkannya.

Memang dalam setiap momen kita bisa memetik hikmah daripadanya. Semua peristiwa tersebut seolah-olah tengah menguji kesungguhan hati kita saat itu. Pengalaman senada juga dialaminya ketika berada di atas panggung Puteri Indonesia, demikian pula saat melahirkan anaknya yang pertama sebagai buah pernikahannya 9 November 2012 silam. Semua itu menuntut perjuangan yang tak pernah kunjung padam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun