Saya pribadi mempunyai pengalaman menarik dan berkesan di Masjid Raya Sabilal Muhtadin. Dari catatan diary, saya bersama para sahabat muda lintas agama di Kota Banjarmasin kala itu pernah melakukan kegiatan aksi kebersihan selepas salat Idul Fitri, Jumat, 17 Juli 2015 silam.
Karena kegiatan ini merupakan kegiatan "perdana" dan baru pertama kali terjadi di tahun tersebut, maka saya merasakannya sebagai sebuah pengalaman yang begitu istimewa. Di tahun-tahun selanjutnya, kegiatan serupa masih berlangsung dengan melibatkan kaum muda lintas iman di Kota Banjarmasin.
Aksi kebersihan yang dilakukan oleh Komunitas Ayo Rukun saat itu melibatkan sekitar 70 orang dan dimulai sekitar pukul 09.00 Wita. Dengan cekatan dan penuh semangat, kami semua saling bahu-membahu mengumpulkan lembaran-lembaran koran bekas yang bertebaran di halaman masjid. Kami juga memunguti sampah dengan sigap dan memasukkannya dalam kantong plastik yang tersedia.
Dari wajah-wajah mereka saya bisa menangkap aura kegembiraan yang memancar begitu deras. Melalui percakapan yang sempat saya dengarkan di lapangan, sejumlah anak muda mengaku bahwa pagi itu untuk pertama kalinya mereka masuk ke halaman masjid yang terkenal sebagai salah satu ikon Kota Banjarmasin.
Muhammad Iqbal, salah satu aktivis LK3 (Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan) Banjarmasin kepada saya mengungkapkan apresiasi positifnya sekaligus ucapan terima kasih atas kepedulian yang ditunjukkan oleh kaum muda lintas iman dalam aksi sosial ini. "Saya mengucapkan terima kasih atas bantuan teman-teman lintas iman yang telah menggagas kegiatan yang sangat baik ini."
Kala itu Iqbal berkisah, kegiatan seperti ini dapat menjadi momentum sekaligus wahana untuk menjalin tali silaturahmi antar kaum muda lintas iman di Kota Banjarmasin. Iqbal menaruh harapan besar untuk masa-masa mendatang agar aksi sosial seperti ini dapat melibatkan lebih banyak lagi kaum muda.Â
Iqbal mempunyai impian, ke depannya ada banyak kaum muda lintas iman yang mau terlibat dalam aksi sosial sejenis dalam perayaan hari raya-hari raya umat beragama lainnya di Kota Banjarmasin.
Mewakili Gereja Katolik, Pastor Yohanes Susilohadi, Pr juga menyampaikan pendapat senada. Pastor Susilohadi berharap kegiatan seperti ini dapat berlanjut di tahun-tahun mendatang. "Mari kita kedepankan kebersamaan."
Sedangkan Bapak Wayan Landep dari perwakilan umat Hindu bertutur bahwa aksi sosial seperti ini menjadi momen yang penting baginya. "Kegiatan seperti ini juga berarti menunjukkan kepedulian kita terhadap umat beragama lain. Meskipun baru pertama kali dilaksanakan, namun saya menilai bahwa kegiatan seperti sangat baik."
Sementara itu Harris Kusuma selaku koordinator lapangan aksi sosial ini bermimpi bahwa kegiatan seperti ini dapat dimunculkan sebagai sebuah inisiatif dari masing-masing elemen yang ada. "Alangkah baiknya jika kaum muda dari masing-masing agama mempunyai kesadaran pribadi untuk melakukan kegiatan-kegiatan serupa ke depannya."
Aktivis GMKI Banjarmasin, Christian Indra Lesmana Saputra menilai bahwa kegiatan ini adalah bentuk toleransi yang nyata antar umat beragama, khususnya di Kota Banjarmasin.