Iklan Citizen Journalism NET 10 di stasiun televisi baru NET begitu gencar berpromosi. Dalam iklan itu menyerukan bagi siapa saja untuk menjadi jurnalis dengan mengirimkan video-video citizen journalism ( jurnalisme warga ) dari pemirsa. Saya tertarik dengan iklan itu dan telah berusaha mencari dan menemukan informasi-informasi yang menarik, unik dan berkaitan dengan tema-tema yang ditentukan oleh Citizen Journalism - NET 10.
Tetapi setelah ada 7 video saya yang ditayangkan di NET 10, ternyata vidoe-video Citizen Journalism saya diblokir dan tidak ada lagi yang ditayangkan oleh NET 10. Hal ini bermula dari mention saya kepada Bos NET yang memberitahukan tentang begitu lamanya proses pembayaran honorarium atas video-video saya yang telah ditayangkan di Net 10. Mungkin dengan mention itu, Bos Net segera me-retweet mention itu pada pihak yang terkait dalah hal ini NET 10 untuk menindak lanjuti.
NET 10 tak berapa lama kemudian menghubung saya melalui telepon dan menjelaskan tentang lamanya proses pembayaran honorarium itu karena berbenturan dengan Lebaran. Saya bisa menerima penjelasan itu dan meminta maaf atas mention itu yang saya lanujuti dengan mention kembali dengan memberikan penjelasan bahwa mention saya sebelumnya sudah mendapat tanggapan dan penjelasan yang baik dari NET 10.
Dari sini saya kira masalahnya selesai. Ternyata perkiraan saya salah karena NET 10 ternyata juga menindaklanjuti dengan memblokir dan tidak menayangkan lagi video-video Citizen Journalisme kiriman dari saya. Menjelang akhir Agustus, ada honorarium sebesar sekitar total Rp 600 ribuan yang ditransfer ke rekening saya. Saya tidak tahu apakah honorarium itu untuk 6 atau 7 video saya yang ditayangkan di CJ NET 10.
Karena ada 7 video saya yang ditayangkan di CJ NET 10. Sedangkan dari data yang diberikan oleh Ayu Ika Afriyani sebagai Asisten Produksi ( Asprod ) NET 10 hanya ada 6 video CJ kiriman dari saya. Sedangkan untuk video CJ saya tentang Makam Belanda - Peneleh di Surabaya, ASPROD justru menanyakan pada saya kapan tgl tayang video itu. Sungguh mengherankan karena bukankah mendata tanggal tayang video Cj kiriman pemirsa itu adalah tugas dari Asprod?
Saya sendiri hanya melihat tayangan video CJ tentang makam Belanda itu di NET 10 tetapi lupa tanggal tayangnya. Saya sendiri sudah mengkonfirmasi beberapa kali kepada Asprod apakah honor Rp 600 ribuan itu untuk
6 atau 7 video CJ saya. Tetapi sampai dengan saat ini masih belum ada tanggapan dan penjelasan tentang honoraium tsb dan penjelasan tentang honorarium 1 video saya ( makam Belanda - Peneleh ) yang tidak masuk dalam datanya. Dan ternyata sampai saat masih ada banyak pengirim video CJ dan ditayangkan di NET 10 yang masih belum menrima kiriman honorarium walau video CJ mereka telah tayang sejak bulan Juli lalu. Sungguh naif jika keterlambatan pengiriman honorarioum mereka itu sampai dengan saat ini juga karena alasan berbenturan dengan Lebaran. Berkaitan dengan banyaknya pengirim Video CJ yang mengeluhkan ruwetnya dan pembayaran honorarium untuk video yang telah tayang di NET 10 itu, akhirnya Asprod kemudian memutuskan pertemanan nya dengan saya melalui akun di website CJ NET. Mungkin agar saya tidak bisa mengetahui banyaknya NETIZEN yang juga protes tentang honorarium itu.
Kembali lagi tentang diblokirnya video-video CJ kiriman saya yang berikutnya, saya juga sudah mengkonfirmasi via SMS kepada Asprod apakah video-video saya diblokir? Asprod memberikan tanggapan bahwa video-video saya tidak diblokir. Tentang video ditayangkan atau tidak sesuai dengan kebijakan dari Redaksi.Redaksi melalui twitternya juga menjelaskan bahwa Redaksi NET 10 punya hak prerogatif untuk memilih dan menayangkan video-video CJ di NET 10. Saya menyadari Terms Of Service ( TOS ) dalam WEB CJ Net tentang hak prerogatif redaksi NET 10 untuk memilih dan menayangkan video-video CJ kiriman dari pemirsa. Tetapi yang menjadi pertanyaan saya :
Kenapa video-video CJ saya diblokir dan Apa yang salah dengan video-video CJ kiriman saya itu ? Sampai saat ini masih belum ada tanggapan dan penjelasan baik dari Asprod dan NET 10.
Kalaupun video-video CJ yang diblokir itu dinilai jelek, bukankah dari Asprod dalam kontak sms kepada saya mengatakan bahwa video-video saya selama ini bagus. Terlebih dengan latar belakang saya sebagai penulis dan blogger tentang tradisi, seni, budaya, travelling, wisata, kuliner dan sebagainya; tentu saya juga bisa memilih dan memilah mana berita yang menarik untuk diliput dan dikirim ke CJ NET 10. Dalam Komunikasi itu, Asprod juga mengatakan alangkah baiknya jika video-video yang dikirimkan dalam bentuk siap tayang. Mengingat keterbatasan gadget yang saya miliki dan skill saya untuk edit video, saya memang mengirimkan video-video dalam bentuk bersambung ( Bagian 1, bagian 2 , bagian 3 dan seterusnya ).
Pertanyaan saya yang berikutnya adalah : 1. Bukankah dari 7 video CJ saya yang ditayangkan sebelumnya di NET juga menggunakan format kiriman video yang bersambung seperti itu? 2. Ada Netizen lainnya yang juga mengirimkan format video seperti format video saya seperti itu dan kenapa sampai saat ini juga tetap sering ditayangkan? Bukankah dalam hal ini bentuk kiriman dengan format seperti itu bukan menjadi masalah besar? 3. Bila video saya dinilai tidak siap tayang, bukankah ada kiriman video CJ dari pemirsa lainnya dan ditayangkan di CJ NET 10 dimana video itu justru tanpa dilengkapi dengan narasi dan keterangan sama sekali ( hanya berupa video saja ) ? Logikanya, video itu tentu jauh dan tidak siap tayang daripada kiriman video-video CJ saya yang saya lengkapi dengan data dan informasi beritanya.
Yang menarik dan terasa cukup aneh ketika ada twitter yang mengkritik tentang minimnya tayangan video CJ tentang wisata di nusantara yang ditayangkan di NET 10 , dalam twitternya NET CJ mengatakan hal itu karena sedikit yang mengirimkan video-video CJ tentang wisata ke NET 10. Pertanyaannya :
Kemana saja dan bagaimana nasib video-video CJ tentang liputan wisata Dalam Negeri yang sudah saya kirim ke NET 10 ? Inikah bentuk kelihaian dari Redaksi NET 10 dalam berkilah dan bersilat lidah ? Saya selama ini sudah berusaha untuk tetap semangat mengirimkan video-video CJ ke NET 10 baik dalam tema kesenian, budaya, kuliner, komunitas, wisata, dan sebagainya.
Tetapi semangat dan usaha itu harus pupus dengan ketidak adilan Redaksi Net 10 dengan memblokir dan tidak menayangkan lagi video-video CJ kiriman dari saya tanpa ada alasan yang jelas. Bila Redaksi hanya berpedoman bahwa Redaksi punya hak prerogatif untuk memilih dan menyangkan video CJ dari pemirsa tanpa obyektif dengan mengecek dan melihat kiriman video-video itu dan mengedepankan
Faktor X karena masalah mention konfirmasi honor saya itu, tentu ini sebuah preseden yang buruk. Dalam hal ini tentu membutuhkan berpikir lebih dari 5 kali untuk mengirimkan video-video CJ ke NET 10 karena bisa jadi usaha, semangat, waktu dan tenaga yang telah kita lakukan itu hanya berakhir sia-sia belaka.
Dan kalaupun video CJ itu ditayangkan di NET 10, ketika pada masanya kita ingin mendapatkan konfirmasi atau penjelasan tentang honor video-video CJ yang telah ditayangkan, akibatnya bisa jadi video-video CJ dari Anda yang berikutnya akan segera diblokir dan tidak ditayangkan lagi di CJ NET 10.
Ada standard Ganda yang digunakan oleh Redaksi Net 10 sehingga Sangat AKTIF dan MASIV untuk memblokir kiriman video-video Cj dari saya? Tentu hal itu sangat disayangkan karena ditengah profesionalisme NET dengan tagline nya Revolusi
Media, ternyata ada bagiannya yang mengusung tag lineÂ
Dendam ,
Sakit Hati dan PEMBALASAN hanya karena mention di twitter dimana mention itu dalam rangka konfirmasi juga. Setidaknya itulah pengalaman saya mengirim video-video Citizen Journalism di NET 10.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Inovasi Selengkapnya