Mohon tunggu...
Sri Sayekti
Sri Sayekti Mohon Tunggu... Guru - Tertarik dengan literasi

Lahir di Malang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Angkara

17 September 2023   14:29 Diperbarui: 17 September 2023   14:41 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Angkara

Malam sudah larut
Sunyi mengedip memaksa netra memejam
Lolong anjing di kejauhan tertangkap daun telinga
Mengirim kabar duka dari negeri nan jauh

Samar tangis merintih
Meremang bulu berdiri
Ratap sajak-sajak terpasung kini menegak
Menjelma untaian diksi dalam deret kombinasi

Terjeda nafas
Melantunkan ambisi
Seperti belati merobek hayati
Membelah malam dalam keluh abadi

Kepada siapa angin berkirim rahmat
Kemana ombak menyeret kaki-kaki sang satya

Tak ada jawaban

Semua terkubur
Semua terpendam
Semua terpenjara
Dalam lumpur
Bernama angkara

Tak terjinakkan
Tak terendus
Tirani memerangkap nadi
Menyelubungi negeri

Hawa Ambisi
Tak terdeteksi

Meski siwaratri berbaris di garda depan

Ah, itu hanya sisipan
Tampak nyata namun tak nyata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun