Angkara
Malam sudah larut
Sunyi mengedip memaksa netra memejam
Lolong anjing di kejauhan tertangkap daun telinga
Mengirim kabar duka dari negeri nan jauh
Samar tangis merintih
Meremang bulu berdiri
Ratap sajak-sajak terpasung kini menegak
Menjelma untaian diksi dalam deret kombinasi
Terjeda nafas
Melantunkan ambisi
Seperti belati merobek hayati
Membelah malam dalam keluh abadi
Kepada siapa angin berkirim rahmat
Kemana ombak menyeret kaki-kaki sang satya
Tak ada jawaban
Semua terkubur
Semua terpendam
Semua terpenjara
Dalam lumpur
Bernama angkara
Tak terjinakkan
Tak terendus
Tirani memerangkap nadi
Menyelubungi negeri
Hawa Ambisi
Tak terdeteksi
Meski siwaratri berbaris di garda depan
Ah, itu hanya sisipan
Tampak nyata namun tak nyata