Mohon tunggu...
Sri Sayekti
Sri Sayekti Mohon Tunggu... Guru - Tertarik dengan literasi

Lahir di Malang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lelaki Kecil

30 April 2022   21:50 Diperbarui: 30 April 2022   21:53 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

LELAKI KECIL

Seulas senyum di bibir kering
Menatap pagi di kaki langit
Kaki telanjang akraba dengan lumpur kehitaman
Bersetubuh dengan derita serta pekik batin nelangsa

Lelaki kecil di pinggir sungai tercemar
Terbiasa dibangunkan nestapa
Perut lapar jadi kawan setia
Berkutat dengan keadaan yang tak kunjung memberi warna

Tidur di tumpukan rongsokan
Bernafas dalam desah ambu tai kucing dan anjing berebut tempat di sela kardus-kardus bekas

Lelaki kecil
Tangan terkepal
Bahu yang harusnya terangkat kini lebam membungkuk
Asupan gizi tak tersentuh pun tergenggam

Hati siapa tak hancur
Nurani mana tak terketuk
Pada lelaki kecil bertubuh kurus nan kering
Pada raga yang harusnya terdekap pelukan hangat

Ia membisu
Sorot mata lelah
Bibir kering rapat
Lamat ku dengar jerit hatinya

Di mana bapak?
Di mana emak?
Di sini aku tak kuat menahan lara

Lelaki kecil tak beringsut
Seulas senyum di bibir kering
Mata perlahan menutup
Menyambut datang emak dan bapak menjemput...

_Agun Sayekti_
Malang, 30 April 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun