Mohon tunggu...
Sri Sayekti
Sri Sayekti Mohon Tunggu... Guru - Tertarik dengan literasi

Lahir di Malang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Teruntuk Anakku

23 Juli 2021   17:01 Diperbarui: 23 Juli 2021   18:06 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Teruntuk Anakku

Nak....
Mari ke sini duduk dekat Ibu
Akan Ibu ceritakan tentang kehidupan dan keadaan yang terjadi saat ini

Dulu....dulu sekali
Daerah ini masih sepi penghuni, tidak seramai sekarang
Rumah-rumah masih belum banyak berdiri
Kalaupun ada jaraknya berjauhan
Rumah ini saja yang didirikan Bapakmu yang berdiri tegak di sini, sendiri

Pagi hari kabut datang melingkari rumah kita
Sore hari pun ia datang menyambangi sekeliling tempat ini
Sejuk dingin sepi sunyi
Hanya suara kodok menemani malam-malam kami
Jauh sebelum kamu lahir

Kemudian Tuhan anugerahkan penghuni baru, yaitu kamu
Seiring dengan hadirnya penduduk baru serta keberadaan rumah-rumah baru
Terasa nyaman, tentram, dan berwarna saja hidup ini

Nak...
Hadirmu adalah sebuah keindahan
Kau adalah tumpuan harapan ku
Meski keadaan semakin membelit dengan hadirnya bala bencana di negeri ini
Jadilah kuat, Nak
Tersenyumlah selalu taklukkan ketakutan mu dengan tulusnya hatimu
Jangan menyerah dengan keadaan pun tergerusnya zaman
Tetaplah menjadi dirimu sendiri jangan orang lain
Nanti Ibu takut tak bisa mengenalimu lagi

Nak....
Bangkitlah
Tataplah matahari yang sebentar lagi tenggelam
Kau tahu...
Sebenarnya ia tak pergi
Hanya gelap sedang menghadangnya
Jadilah seperti awan
Meski segumpal sanggup menenggelamkan angkuhnya sinar matahari
Jangan cemas
Karena kecemasan akan membuatmu bimbang
Jangan lemah
Jika tak mau diinjak lawan
Kau harus kuat dan pintar
Namun jangan menipu kawan
Agar engkau terhormat dan kehadiran mu berguna bagi banyak orang...

23 Juli 2021
#Selamat hari Anak Nasional

_Agun Sayekti_

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun