Mohon tunggu...
Sri Sayekti
Sri Sayekti Mohon Tunggu... Guru - Tertarik dengan literasi

Lahir di Malang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cerita Kehidupan

8 Maret 2021   11:37 Diperbarui: 8 Maret 2021   11:53 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

*CERITA KEHIDUPAN*
Menyaksikan wajah - wajah mereka
Menyiratkan kisah tak terkatakan
Menyembul di antara sorot mata yang sulit diartikan
Tangan mengeriput
Lutut bergetar, mata yang mulai kabur
Pikun pun kadang tersemat di alam pikiran

Garis kecantikan tidak bisa disembunyikan
Garis - garis perjuangan nampak dari punggung  yang kini tak lagi lurus
Masih ku lihat
Semangat juang terenda di benak mereka
Kaki yang dulu gesit bergerak kini mulai menapak satu satu dengan lemah

Aku tahu
Kaki lemah itu, dulu mampu menempuh lekuk gunung dalam perjalanan panjang nan terjal
Dalam ceruk nafas mereka
Ketemukan sinyal - sinyal harap yang tak mengenal kata putus
Harap akan senyum anak - anak mereka
Dalam menyusuri hidup
Agar tak lagi sama dengan nasib yang terlanjur tergenggam..

#selamat hari
PerempuanIternasional

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun