Mohon tunggu...
W Agung  Sutanto
W Agung Sutanto Mohon Tunggu... Guru - Sambang agar Sambung

guru jas sd di Gunungkidul

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gosok-gosok

16 Juli 2012   22:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:53 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

pembiasaan dini dengan gosok-gosok..

Menggosok agar halus. Menggunakan seterika alat gosok kain. Agar licin dibantu dengan parfum yang disemprotkan. Sruut- sruut menyemprot kain yang digosok. Bau harum tersebar kemana-mana memenuhi ruang gosok. Aroma yang mendatangkan semangat kehidupan yang bernuansa kehidupan.

Kecil-kecil punya potensi. Banyak sudah prestasi yang sudah sejak kecil nampak dan muncul. Dari olahraga ,seni pengetahuan dan prestasi lainnya. Membuktikan bahwa usia bukan tolok ukur menjadi seseorang berprestasi. Tentulah semua ini tidak lepas dari pengaruh dan perlakuan yang melingkupinya. Utamanya dari lingkungan yang paling kecil. Berangkat dari kesiapan dan kemantapan keluarga.

Karya-karya anak kecil. Bahkan dalam tulis menulis baik fiksi dan ilmiah sudah dibukukan. Sebut saja ada buku yang mengumpulkan kecil-kecil punya prestasi. Sebuah lembaga yang menampung kreasi dan kreatifitas menulis anak usia 9 tahunan sudah ada karya yang patut mendapatkan apresiasi. Manakala demikian merupakan sumber aset masa depan yang gemilang dan perlu dikembangkan.

Kembangkan dan sebarkan. Anak-anak dalam keseharian tidak lepas dari dunia main. Perlu disisipi nilai dan kreatifitas yang mengarah kepada kemajuan cara fikir dan pola gerak yang terarah. Sebut saja dalam permainan itu melatih motorik atau nilai solidaritas dan lainnya. Bila disimak media anak banyak sekali untuk dimanfaatkan untuk menyiapkan generasi yang solid.

Kelola aset dengan tangan profesional. Pasrahkan pada ahlinya bila ingin menjadi apa yang kamu kehendaki. The right man in the right place sebuah kata yang sarat dengan nuansa pendidikan. Orang yang ahli dan profesional akan membuat sesuai dengan karakteristik individualnya. Tingga kita lihat bahan dasar anak kita. Sekiranya potensi kecerdasan gerak pasrhkan pada ahli gerak. Dan seterusnya, kita harus cerdas dalam melihat dan menintepretasikan anak. Semoga tidak keliru dalam melihatnya.

Anak dilatih ketrampilan urus diri. Mulai dari cuci dan makan, sampai yang menyangkut masalah pribadi sehari-hari. Diupayakan agar menjadi kebiasaan sebaiknya dilakukan sejak awal dan dari hal-hal yang sederhana. Sehingga si anak dapat mengatasi masalahsetiap harinya. Utamanya tentang keberadaan yang menyangkut pribadi .Sehingga tidak lagi pak..buk..bila ada masalah yang sekiranya dapat diatasi sendiri. Kesiapan dini dan kesungguhan dapat diterapkan lebih mantap.

Janganlah pandang sebelah mata. Terkadang antara harapan orang tua dan anak berbeda dan bahkan tak diduga sebelumnya. Sebagai misal seorang anak dari ayah ahli pertanian kok malah sang anak pingin seni musik. Tentu tak dapat disalahkan karena ini sebagai pembawaan dari sananya. Sebuah talenta yang seharusnya dikembangkan. Dan diolah sebagaimana sang ayah mengolah pertanian.

Loundry tiban. Gosok menggosok tersebut tidak lepas dan sama dengan kegiatan loundri. Tetapi kesamaan ini seharusnya dapat dijadikan pemacu dalam penyempurnaan. Salingmelengkapi bila ada kesulitan dan bahkan dapat sebagai sumber daya tarik tersendiri. Terkadang tak diduga secara otomatis ditemukan kiat dan teknik yang handal. Sehingga janganlah mengecilkan dan menganggap enteng suatu masalah. Menjadi besar karena kumpulan dari yang kecil-kecil sehingga akan terlihat mengagumkan.

Cuci dan gosok seperti dua sisi mata uang yang menempel. Kain yang bersih agar rapi perlu digosok. Simultan dan suatu yang harmonis saling melengkapi. Begitu pula dapat dilakukan dalam masalah yang lainnya. Sial dan untungsemuanya sebagai bagian dan pasangan yang harmonis. Padukan dan simak tentang kelebihan dan kegunaannya dalam kehidupan ini. Waktu dan tempat senantiasa menjadi media yang tepat dan urgen dalam kehidupan.

Keindahan dan kerapian dapat terwujud. Perpaduan berbagai unsur yang dijalin akan menjadi kekuatan dan hasil yang optimal. Dapat dinikmati dan dirasakan oleh semuanya. Nilai hidup terasa dan bermanfaat bagi sesama. Begitulah yang seharusnya dalam kehidupan. Nada-nada yang beraneka dapat disusun sehingga menjadi warna nada yang enak dinikmati.

Tatanan menjadi tentram terkendali. Kondisi manusia yang dinamis  dalam mensikapi permasalahan. Perubahan-perubahan senantiasa menjadi nuansa pembaikan diri . Sikapi dengan kepastian  positif . Ada siang malam, ada baik buruk semua sebagai media belajar bersama menuju kebaikan. Semoga...salam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun