Mohon tunggu...
W Agung  Sutanto
W Agung Sutanto Mohon Tunggu... Guru - Sambang agar Sambung

guru jas sd di Gunungkidul

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Komunitas Kurang dan Lebihnya untuk Kita Ikuti

10 Juni 2023   12:26 Diperbarui: 10 Juni 2023   12:29 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alat perekat bersahabat banyak caranya. Bisa dengan media barang atau kegiatan yang unik. Sebagaimana di komuitas pecinta satwa langka. Atau sesama pemilik motor lawas. Atau lainnya yang bisa jadi penariknya.  

Intinya harus ada sesuatu yang bisa menyebabkan berkumpul dan melakukan aksi kegiatan. Dengan label tertentu yang akan menjadi nama komunitas. Misal komunitas  penulis negeri batu di Gunungkidul. 

Sebagaimana seorang penggemar motor lawas saat bersama kawan sekomunitas maka yang dibicarakan hanya soal itu. Baru nantinya akan melakukan aksi  khasnya. Ada bakti sosil dan aksi atraktifnya. 

Seperti halny komunitas vespa juga demikian. Ada semacam daya yang bisa tumbuhkan  ikatan hati. Padahal cukup memkai  media vespa. Anggota   cukup dengan memiliki barangnya.

Komunitas penulis juga bisa dengan masuk blog Kompasiana. Atau komunitas dari mereka yang dari dan pernah tinggal di suatu daerah, seperti Jogja. Atau yang sejenis itu. 

Dapat dicatat. Dari ini semua. Ada sebuah kelebihan di dalam komunitas yakni akan tumbuhnya rasa senasib. Juga ada misi dan tjuan yang sama.

Kekurangannya ada juga. Yakni  kadang media ini hanya digunakan untuk kepentingan sesaat. Bahkan tertentu oleh orang tertentu pula. Mereka digiring agar masuk lingkaran khusus dari sebuah wadah yang mendukung calon legislatif atau semacamnya. Dan sejenisnya. 

Selaku anggota hatus cerdas dalam menimbang komunitas yang akan kita ikuti. Ada  beberapa hal yang digunakan agar tetap eksis.  Lebih-lebih dalam merekrut pengerahan massa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun