Alat perekat bersahabat banyak caranya. Bisa dengan media barang atau kegiatan yang unik. Sebagaimana di komuitas pecinta satwa langka. Atau sesama pemilik motor lawas. Atau lainnya yang bisa jadi penariknya. Â
Intinya harus ada sesuatu yang bisa menyebabkan berkumpul dan melakukan aksi kegiatan. Dengan label tertentu yang akan menjadi nama komunitas. Misal komunitas  penulis negeri batu di Gunungkidul.Â
Sebagaimana seorang penggemar motor lawas saat bersama kawan sekomunitas maka yang dibicarakan hanya soal itu. Baru nantinya akan melakukan aksi  khasnya. Ada bakti sosil dan aksi atraktifnya.Â
Seperti halny komunitas vespa juga demikian. Ada semacam daya yang bisa tumbuhkan  ikatan hati. Padahal cukup memkai  media vespa. Anggota  cukup dengan memiliki barangnya.
Komunitas penulis juga bisa dengan masuk blog Kompasiana. Atau komunitas dari mereka yang dari dan pernah tinggal di suatu daerah, seperti Jogja. Atau yang sejenis itu.Â
Dapat dicatat. Dari ini semua. Ada sebuah kelebihan di dalam komunitas yakni akan tumbuhnya rasa senasib. Juga ada misi dan tjuan yang sama.
Kekurangannya ada juga. Yakni  kadang media ini hanya digunakan untuk kepentingan sesaat. Bahkan tertentu oleh orang tertentu pula. Mereka digiring agar masuk lingkaran khusus dari sebuah wadah yang mendukung calon legislatif atau semacamnya. Dan sejenisnya.Â
Selaku anggota hatus cerdas dalam menimbang komunitas yang akan kita ikuti. Ada  beberapa hal yang digunakan agar tetap eksis.  Lebih-lebih dalam merekrut pengerahan massa.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H