Usainya SEA Games yang digelar menyisakan kenangan. Pahit gurih dan sedap. Tinggal kita lahap saja.Â
Ada tawa. Kala dengan mudah mampu menjadi jawara. Pulang bawa piala.Â
Ada kecewa. Kala gagal dan nyaris jawara. Ini membuat penasaran sepanjang masa.Â
Ada bangga kala mampu membawa bendera bangsanya. Berkibar diiringi lagu kebangsaan di kancah perhelatan dunia. Sungguh spektakuler.Â
Ada cerca. Kala ada hal yang ganjil. Ada kecurangan yang dibuatnya. Apalagi ditambah dan dibumbui lewat media sosial.
Ada beberapa  keanehan yang ditampilkan. Yang namanya  ewuh atau pesta. Ada beberapa kehebohan. Menuai suara yang miring dan miris.
 Bagi kita pesta itu bisa disebut ewuh karena serba membuat ewuh dan repot. Ada semacam perilaku yang tidak semestinya. Dan kadang membuat kesal.Â
Mengingat keterbatasan yang dimiliki penyelenggara dan  adanya hanya demikian.
 Bagi mereka kala menikmati sajian yang diluar kebiasaan akan kaget. Dan bisa saja mencibir. Lain hal dengan mereka yang terbiasa dengan hal itu. Akan adem saja.
Banyak cerita dan pelajaran berharga. Baik dari pesertanya atau juga panitianya.Â
Apalagi dengan tampilan yang disorot lewat media. Menjadikan kita tersulut emosinya. Bahkan mampu membuat emosiÂ