Mengejar cita dan cinta. Cinta jadi penggerak utama kita kerja. Akan terasa segar dan semangat.
Setiap kerja kita tentu ada tujuan yang akan dicapai. Sebagaimana Mas Trimo yang jadi karyawan di pabrik sarung tangan. Ia rela merantau ke luar daerah demi menghidupi dirinya. Ia tak mau bergantung orang tua.Â
Mosok harus nebeng terus. Tak terduga dapat jodoh teman seprofesi yang juga di pabrik ini.Â
Dan kini masih kerja. Di pabrik itu. Dan istri juga. Seiring waktu kini jadi mandor. Jadi mandor sebagai prestasinya.Â
Beda cerita yang terjadi pada adikku. Dua- duanya kerja di perusahaan penerbangan. Dan mendapatkan jodoh sebagai  istrinya yang kebetulan  satu instansi.Â
Ada aturan salah satu harus keluar  Dan istrinya disuruh untuk mengurus anak saja. Ternyata juga bahagia.
Tak jauh juga pada kawan ini. Ia mendapatkan jodohnya di instansi mengajar. Ia guru di sekolah.
Jadi  seorang guru bujang tak sengaja malah  dapat jodoh teman sekantor. Dan kini mereka masih ngajar. Hanya beda lembaganya. Malah tak lama sudah diangkat jadi ASN.
Di mana pun ada cinta. Dan cinta lokasi ternyata menjadikan harapan mendapatkan jodohnya.
Mitra dikrama untuk menyebut bagi mereka yang dapat jodoh dari teman se-kerja.Â
Atau juga siswa dikrama. Mendapat jodoh dari siswanya nya diajar. Dan ini juga terjadi.