Mohon tunggu...
W Agung  Sutanto
W Agung Sutanto Mohon Tunggu... Guru - Sambang agar Sambung

guru jas sd di Gunungkidul

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

Memanah Mengundang Banjir Bebungah

8 April 2023   09:35 Diperbarui: 8 April 2023   13:58 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membiasakan diri dengan aktifitas bernilai berkah sungguh berguna. Apalagi kini di bulan puasa atau bisa dikata bulan banjir pahala. Kebaikannya berlipat dan berlimpah ruah. Tak heran bila banyak agenda bulan ini dengan berbagai kegitaan untuk menambang kebaikan.

Sebagaimana kali ini ada even khusus memanah. Kegiatan warisan  tradisi leluhur yang perlu dirawat agar tak luntur dimakan waktu. Untuk waktu agar  bisa santai dan leluasa  maka digelar pada malam hari. Istilah yang familier di kalangan pemanah dengan istilah Jemparingan Dalu (Jemdal). Yakni memanah di waktu malam hari layaknya olahraga yang juga  bisa digelar sebagaimana sepakbola di stadion. Sedang panahan ini di sasana. 

Untuk menarik para pemanah agar kian bersemangat disediakan adanya beberapa bebungah (hadiah). Juga selain menarik kadang juga malah bisa jadi pengecoh konsentrasi. Pasalnya di niatnya semata cari hadiah. Dan akan merusak konsentrasi yang ada. 

Padahal dalam memanah butuh konsentrasi dan harus mampu menyatukan rasa dan gerak dalam membidik sasarannya. Maka tak heran ada beberapa pemanah yang tembakannya kadang  tak terkontrol. Alias melenceng dari sasaran bidiknya.

Ini terjadi pada mereka yang masih belum paham hakekat memanah sebenarnya. Yang di dalamnya ada beberapa nilai luhurnya. Yang tampak dari  kegiatan ini bahwa memanah sebagai media melestarikan budaya leluhur kita. 

Sedangkan tambahan hadiah sebagai bentuk apresiasi terhadap kegiatan agar lebih menantang. Dan setiap even pasti ada yang meraih poin tertinggi. Ia disebut sebagai titis. Mampu memperoleh nilai tertinggi dari anak panah yang mengenai sasarannya. 

dok zabrang 
dok zabrang 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun