Pamer harta silakan. Tapi jangan salah bila akan diincar oleh penjahat. Juga akan diaudit kekayaan itu. Dari mana asalnya.Â
Bagi mereka yang mendapatkan harta Karun jelas mengundang kaget. Tanpa kerja berat harta segunung.Â
Bangga dengan harta yang dimiliki adalah manusiawi. Kebanggaan yang diapresiasikan dengan pamer'untuk mendapatkan pengakuan.
Apalagi jadi sultan baru'. Wow sungguh luar biasa. Gaya hidup yang jelas beda dengan waktu yang lalu. Sebelumnya hanyalah dengan jalan kaki kini sudah terbang. Naik pesawat lintas negara.
Bisa begini kala mendapatkan ganti untung proyek jalan tol. Mewahnya bisa dilihat dari gayanya saat ini. Uangnya satu koper. Bisa beli Fortuner dan ekspander. Wow mereka milyarder.Â
Beli mobil dan rumah baru. Walaupun hanya beberapa tahun saja. Uang itu akan pergi perlahan. Seiring berjalannya waktu. Dan bisa saja akan kembali seperti sediakala.
Ada beberapa orang yang bergaya pamer. Juga Ada yang bergaya biasa. Dari tani kembali tani. Dan wajar saja.
Kebanyakan orang pingin pengakuan kalau punya harta. Tak salah dari sekarung uang untuk bersenang. Beli mobil mewah. Karena memang harta Karun sudah lama tersimpan di bumi. Dan kini dibelanjakan.
Walau tampulan itu kadang hanya sebentar namun sudah bisa pamer. Daripada kalah karena kantuk mendingan menang umuk. Kata mereka yang bergaya pamer.Â
Mereka bisa bergaya dengan menggunakan dana Karun. Tak setiap warga bisa demikian.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H