Mohon tunggu...
W Agung  Sutanto
W Agung Sutanto Mohon Tunggu... Guru - Sambang agar Sambung

guru jas sd di Gunungkidul

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nol Rupiah dan Pajak

7 Maret 2023   14:28 Diperbarui: 7 Maret 2023   14:45 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zonk Dokumen pribadi 

Ingin bijak pajaklah. Agar negara kita bisa berkarya. Hanyalah ia yang bijak yang lebih tinggi nilainya. Di negeri tercinta.

Soal pajak sudah ada sejak zaman raja'. Ada upeti kepada raja'kala itu. Setor dan memberikan hasil bumi. Berupa palawija dan tanaman perkebunan. Terutama bagi daerah kekuasaan. Atau negeri taklukannya.

Kini kita tak demikian. Pajak adalah bentuk kepedulian membangun negeri. Dari kita untuk kita juga. 

Pajak rawan gangguan. Ada yang  merusak niat baik kita. Ada oknum yang tidak bisa diamanatkan. Tampak dari kejadian berulang yang terjerat kasus pajak. 

Dana  pajak memang menggiurkan. Lagi  soal pajak. Ada kaitan dengan materi. Moneter yang digarap.

Selaku wajib pajak kita taat aturan. Ya dan siap tak ada penyangkalan. Apalagi bagi mereka yang menjadi ASN. Tak bisa elak.

Otomatis sudah terpotong pajak. Tinggal pelaporan di awal tahun baru.

Siapkan NPWP dan E-FIN dan jalan mulus. Masuk DJP online oke.

Tinggal pilih model blangkonya. Masukkan dan jangan sampai lupa nominal bruto dan netto penghasilannya.

Tetep nol. Hasilnya sehingga tak mengutang. Salam bijak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun