Mohon tunggu...
W Agung  Sutanto
W Agung Sutanto Mohon Tunggu... Guru - Sambang agar Sambung

guru jas sd di Gunungkidul

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ajar Buat Pantun

7 Februari 2023   05:31 Diperbarui: 7 Februari 2023   05:45 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengenal kesusastraan nusantara. Dalam kegiatan KBMN PGRI yang ke-13. Narasumber Miftahul Hadi dan medorator Dail Ma`ruf. Menyampaikan beberapa keilmuan tentang ke-pantun-an.

Pada hakikatnya, sebagian besar kesusastraan tradisional Indonesia membentuk pondasi dasar pertunjukan genre campuran yang kompleks, seperti "randai" dari Minangkabau wilayah Sumatra Barat, yang mencampur antara seni musik, seni tarian, seni drama, dan seni bela diri dalam perpaduan seremonial yang spektakuler.

Ada beberapa pengertian tentang pantun , diantaranya adalah sebagai berikut

Pertama, Pantun berasal dari akar kata "TUN" yang bermakna "baris" atau "deret". Asal kata Pantun dalam masyarakat Melayu-Minangkabau diartikan sebagai "Panutun", oleh masyarakat Riau disebut dengan "Tunjuk Ajar" yang berkaitan dengan etika (Mu'jizah, 2019)

Kedua, Pantun menurut Renward Branstetter (Suseno, 2006; Setyadiharja, 2018; Setyadiharja, 2020) berasal dari kata "Pan" yang merujuk pada sifat sopan. Dan kata "Tun" yang merujuk pada sifat santun. Kata "Tun" dapat diartikan juga sebagai pepatah dan peribahasa (Hussain, 2019)

Sedangkan dalam pembuatannya ada rumus yang dapat dijadikan pegangan. Dari narasumber menyampaikan,"Nah, kalau yang ini disebut persajakan. Pantun yang baik, memiliki sajak a-b-a-b.  Apakah boleh pantun menggunakan sajak a-a-a-a??   Boleh saja, namun akan mengurangi keindahan pantun itu sendiri."

Penggunaan pantun sebagai media ajar tentulah banyak. Selain mengolah kata juga menjadi sarana edukasi yang baik. Juga pantun bisa sebagai mediasi dan kejenakaan.

Dalam acara ini diminta untuk mencoba membuat pantun. "Tutup nampan-di akhir tahun-Cukup sekian -matur nuwun."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun