Bermain sepeda dan jatuh. Itu lumrah. Setiap berlatih ada kesalahan dan kekurangan. Termasuk jatuh telah berulang-ulang. Hingga akibatkan sepeda jadi rusak pun juga terjadi.Â
"Rusak!"Â
Kadang ada rasa kehilangan. Tapi ingat."jer basuki mawa beya!"
Ada biaya berupa materi dan fisik. Sepeda itu yang beli dari hasil kerja dan fisik jadi terluka walau ringan saja.Â
Tak apa ini latihan ampuh. Tunggu beberapa waktu lagi kau akan kuasai alat itu. Bisa kau kendalikan dengan kendara yang baik. Kini masa pengenalan pada medan.
Karakteristik alat yang kita kenal. Sepeda sungguh menarik bagi anak ini. Setelah melihat kakaknya yang telah piawai kendarai  kereta angin ini. Sepeda ( asep-nya gak ada)
Akan nangis tapi segera dibombong,"ora papa!" kataku saat anak itu jatuh.
Anak laki-laki harus tahan banting. Nanti akan bisa naik sepeda. Anak kecil ini tetap tegar dan tak jadi nangis. Bila tak didukubg dengan kata penguatan (bombong) maka akan nangis dan takut dengan sepeda.Â
Karena sepeda jadi sahabat kita. Bisa untuk olahraga, sekolah, kerja dan pajangan di rumah. Tinggal diri kita yang melakukan. Salam olahraga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI