Melihat Instagram, Path, Facebook, Snapchat dewasa ini banyak pramugari yang mengunggah kegiatannya di pesawat. Dari mulai mereka masuk pesawat. Foto di dapur pesawat, kegiatan saat mereka menyajikan makanan (temannya yang foto) dan juga kegiatan jalan-jalan mereka di suatu tempat. Kalau saya melihat perbandingannya dengan 10 tahun lalu, foto-foto pramugari berseragam tidaklah sebanyak sekarang.
Artinya adalah profesi Pramugari mulai membuka dirinya. Mereka mulai bangga memperlihatkan seragam mereka, tempat mereka bekerja, suasana pekerjaan dan teman-teman seprofesi mereka.
Mungkin dulu belum seperti ini. Bahkan ada beberapa yang menutup rapat pekerjaannya dan tidak ingin diketahui sebagai pramugari, entah apa sebabnya. Yang jelas masyarakat sebelumnya belum banyak yang tahu apa sebenarnya profesi Pramugari itu.
Kini dengan banyaknya unggahan para Pramugari memakai seragam di Instagram dan media sosial lainnya memperlihatkan kebanggaan mereka atas profesinya. Setidaknya profesi Pramugari menemukan posisi yang sama dengan profesi lainnya, yaitu unik dan memerlukan keahlian khsusus untuk melakukannya.
Mungkin dulu, masyarakat hanya mengenal Pramugari sebagai pelayan di pesawat terbang dan posisi itu tak ubahnya sebagai orang yang hanya menyajikan makanan dan minuman tanpa keahlian tambahan lainnya. Artinya tidak perlu sekolah yang memerlukan waktu lebih dari 5 bulan, tidak perlu ujian sertifikasi dan tidak perlu melakukan medical check up rutin setiap tahunnya. Posisi yang hanya dikenal sebagai pelayan tanpa nilai plus (bahkan banyak minus mungkin)
Saya teringat peristiwa salah satu Pramugari maskapai Sriwijaya Air yang di lecehkan oleh salah satu penumpang, namun kemudian penumpang tersebut malah di bela oleh Farhat Abas. Dari sana, suara-suara Pramugari mulai bermunculan di twitter dan media sosial lainnya.
Dan kini dengan makin seringnya Pramugari memberi tahu posisi dirinya, profesinya dan apa yang terjadi di seputar penerbangan, maka masyarakat menjadi memahami bahwa profesi Pramugari menuntut keahlian khusus di bidang tersebut. Setidaknya dari sisi Pramugari itu sendiri, mereka mulai bangga dengan apa  yang dijalaninya, apa yang digelutinya. Dan dengan kebanggaan terhadap profesi tersebut maka akan timbul pula kesadaran terhadap peningkatan kemampuan dan kualitas pekerjaan yang dijalaninya.
Semoga industri pesawat terbang dan pelayanannya di Indonesia makin maju dan makin memenuhi kebutuhan pelanggan yang makin kompleks.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H