Mohon tunggu...
Agung Webe
Agung Webe Mohon Tunggu... Konsultan - wellness coach di Highland Wellness Resort

Makan dengan makanan yang kita olah sendiri dengan bumbu organik tanpa perasa dan bahan kimia, dapat menyembuhkan hampir semua penyakit.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pesan Motivator yang Ternyata Racun Kehidupan

31 Maret 2017   03:16 Diperbarui: 4 April 2017   16:20 2101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita sudah sering mendengar kalimat: “Gapailah impianmu”. Kemudian dengan impian yang dijadikan tujuan tersebut seseorang membuat rencana pencapaian dan alternatif langkah apabila menemukan kegagalan. Dengan segala upaya, apalagi ditambah kalimat motivasi seperti: “Kegagalan merupakan kunci kesuksesan” atau “Kegagalan adalah jarak sejengkal dari  sukses” maka semangat untuk terus maju sampai titik darah penghabisan tetap dilakukan demi tercapainya tujuan, yaitu menggapai mimpi yang sudah direncanakan dari awal.

Beberapa pemberi semangat yang disebut dengan julukan ‘motivator’ atau ‘provokator’ kembali memberikan kapsul-kapsul vitaminnya seperti: “Jangan takut gagal dan segera bangkit lagi” - “Sukses merupakan langkah ke 100 dari 99 langkah gagal” – “Orang sukses adalah ia yang bangkit setelah gagal dan orang kalah adalah ia yang menyerah pada kegagalan”

Kalimat-kalimat motivasi di atas seolah merupakan tablet vitamin yang memberikan tambahan tenaga agar kita tetap pada tindakan untuk mewujudkan impian. Seberapapun Anda gagal, bangkit lagi! Gagal, bangkit lagi! Gagal dan bangkit lagi! Dan dengan semangat yang membara tersebut yang dilihat hanyalah tujuan, tujuan dan tujuan. Sebelum ia mencapai tujuannya maka ia tak akan menyerah, apalagi berbalik arah!

Berbalik arah? No way! Ya, ini menarik bagi saya. Bahwa dibalik kalimat motivasi yang terlihat memberi dorongan semangat, ia juga mengandung racun mematikan yang kejam sehingga seseorang akan terus berjalan walaupun Tuhan memperingatkannya berhenti atau memberi petunjuk untuk berbalik arah. Ia dengan semangat membara mengabaikan semua peringatan dan panggilan Tuhan dan tujuannya tetap satu, yaitu mewujudkan mimpinya dari semula.

Anda mungkin tidak tahu, berapa kali sang motivator mengubah arah langkahnya pada saat gagal sehingga ia menemukan apa yang terlihat sukses saat ini. Dan Anda juga tidak tahu, berapa kali sang motivator berhenti untuk mendengarkan suara keheningan yang nanti akan menuntunnya kembali.

Suara Tuhan yang bermanifestasi dari keheningan diri, lewat suara hati nurani, tidak akan terdengar ketika manusia dengan mati-matian hanya mendengarkan suara pikirannya yang menyerukan: gagal bangkit lagi, gagal bangkit lagi, gagal bangkit lagi.

Dalam porsi ini, pesan para motivator jelas hanya akan jadi racun yang mematikan. Saat Anda menentukan tujuan Anda dan kemudian menetapkan untuk menggapainya, apakah itu adalah sesuai dengan keinginan Tuhan? Atau keinginan Anda? Kita memang tidak tahu pada awalnya apakah itu sesuai dengan keharmonisan alam semesta (keinginan Tuhan) atau keinginan kita? Namun apabila kita memakai kacamata kuda dan hanya melihat tujuan sebagai target langkah, maka sangat mungkin sekali kita terjebak untuk tidak mempedulikan tanda-tanda dari Tuhan di tengah langkah kita yang mungkin saja kita diberi tanda untuk berhenti atau bahkan mengganti arah dari tujuan semula.

Banyak sekali yang tersadar setelah berada di ujung langkahnya, bahwa apa yang ingin digapainya tidak terwujud dan ia telah kehilangan banyak waktu yang setelah dilihat kembali ternyata banyak sekali hal yang dapat dilakukan untuk memberikan manfaat kepada orang lain, dan ia mengabaikannya hanya karena satu tujuan yaitu mewujudkan impiannya.

Jangan takut gagal” merupakan kalimat yang bagus, namun jangan sampai teracuni kalimat ini sehingga Anda benar-benar tidak takut gagal dan segera bangkit untuk meneruskan langkah Anda. Mari sejenak diam bila Anda gagal. Lihat keseluruhan langkah Anda. Apakah ada yang tidak selaras dengan alam? Apakah ada yang dirugikan? Apakah Anda terlalu menonjolkan ego dan keuntungan pribadi? Bila Anda gagal, apakah harus berbalik arah? Apakah harus menempuh target lain?

Gagal, bukan harus segera bangkit lagi. Kegagalan adalah salah satu simbol Tuhan untuk mengajak Anda istirahat sejenak dan melihat kembali diri Anda. Apakah perlu diteruskan? Apakah perlu berhenti? Apakah perlu berbalik arah? Pertanyaan-pertanyaan ini tidak akan pernah didengarkan apabila seseorang teracuni kalimat motivasi sehingga ia menjadi ‘tuli dari bisikan Tuhan’ kepada dirinya.

Anda sedang gagal? Berhentilah sejenak, siapa Tahu Tuhan sedang mengajak Anda bicara dan sedang mengeluarkan racun motivasi yang selama ini telah Anda telan mentah-mentah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun