"Kamu kok makin glowing?"
Itu pertanyaan pertama yang saya lontarkan saat bertemu Dina, salah satu peserta Metabolic Boot Camp yang sudah beberapa bulan menjalani program. Wajahnya benar-benar berubah. Dulu, kulitnya kusam, terlihat capek, dan seperti kurang tidur sepanjang minggu. Tapi kali ini, kulitnya bercahaya, halus, dan dia terlihat lebih muda.
Saya penasaran, meskipun sebenarnya saya sudah tahu jawabannya. Tapi saya tetap bertanya, "Dina, pakai skincare apa sekarang? Atau mungkin rajin perawatan di klinik?" Dina tersenyum kecil dan menjawab, "Enggak ada. Saya cuma ikut program Metabolic Boot Camp, perbaiki pola makan, dan fokus ke metabolisme."
Sebagai wellness coach di program ini, saya sering melihat transformasi seperti Dina. Tapi tetap saja, setiap kisah seperti ini selalu membuat saya kagum. Ini adalah bukti nyata bahwa memperbaiki metabolisme punya dampak besar, bukan hanya untuk kesehatan tubuh, tapi juga untuk kulit.
Sebagai wellness coach, saya selalu menekankan bahwa kulit kita adalah "cerminan" dari apa yang terjadi di dalam tubuh. Ketika metabolisme bekerja dengan baik, tubuh Anda akan optimal dalam menyerap nutrisi, mengatur hormon, dan menghilangkan racun. Semua ini memberikan efek langsung pada kulit---kulit jadi bercahaya, bebas masalah, dan terlihat awet muda.
Sebaliknya, jika metabolisme terganggu, masalah kulit seperti kusam, jerawat, kulit berminyak, atau kering bisa muncul. Banyak peserta Metabolic Boot Camp seperti Dina awalnya mengalami masalah kulit, tapi akhirnya mendapatkan kulit glowing setelah metabolisme mereka diperbaiki.
Salah satu dampak positif dari metabolisme yang sehat adalah meningkatnya produksi kolagen dan elastin. Dua protein ini sangat penting untuk kulit. Kolagen adalah "fondasi" kulit yang membuatnya tetap kencang, lembut, dan tidak mudah keriput. Sementara elastin memberikan kulit kemampuan untuk kembali ke bentuk semula setelah ditekan atau ditarik.
Ketika metabolisme tubuh terganggu, produksi kolagen dan elastin ikut terpengaruh. Akibatnya, kulit jadi kendur, muncul kerutan lebih cepat, dan kehilangan elastisitas. Dina mengalaminya dulu, sebelum ia memulai program. Tapi dengan pola makan yang lebih sehat dan fokus pada perbaikan metabolisme, tubuhnya mulai memproduksi kolagen secara optimal. Hasilnya? Wajah glowing dan tampak lebih muda tanpa bantuan serum atau skincare mahal.
Selain kolagen dan elastin, metabolisme juga memengaruhi keseimbangan hormon. Dan hormon, seperti yang Anda tahu, sangat berperan dalam kesehatan kulit. Hormon yang tidak seimbang---misalnya karena resistensi insulin atau stres metabolik---bisa memicu berbagai masalah kulit, seperti jerawat hormonal, kulit berminyak, atau kulit kering.
Banyak orang tidak sadar bahwa pola makan yang buruk bisa memengaruhi hormon mereka. Sebagai contoh, konsumsi gula dan karbohidrat berlebih dapat menyebabkan resistensi insulin. Hormon insulin yang terganggu ini tidak hanya berdampak pada berat badan, tapi juga pada kulit. Ketidakseimbangan insulin sering memicu jerawat, terutama di area dagu dan rahang.