Mohon tunggu...
Agung Webe
Agung Webe Mohon Tunggu... Konsultan - wellness coach di Highland Wellness Resort

Makan dengan makanan yang kita olah sendiri dengan bumbu organik tanpa perasa dan bahan kimia, dapat menyembuhkan hampir semua penyakit.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Keto, Intermitten Fasting, Omad dan Laras

24 Oktober 2024   23:36 Diperbarui: 25 Oktober 2024   13:43 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saya pernah mencoba berbagai macam diet, dari intermitten fasting, one meal a day (OMAD), hingga diet Keto. Di awal memang terasa efektif, tapi ada satu masalah: saya sering merasa lapar, tertekan oleh jam makan, atau justru bingung saat tiba-tiba berat badan naik kembali."

Begitu banyak orang yang merasa frustrasi karena berbagai diet ketat yang pernah mereka jalani, sering kali menghadapi situasi yang serupa. Diet yang populer, seperti Keto, intermitten fasting, atau OMAD, memang bisa memberikan hasil cepat dalam menurunkan berat badan, tetapi sering kali datang dengan tantangan, seperti pembatasan porsi makan, waktu makan yang ketat, dan fokus hanya pada pencapaian angka timbangan. 

Namun, apa jadinya jika kita bisa menjalani pola makan yang tidak membatasi jam makan, tidak mengurangi porsi makan, dan masih memberikan hasil baik bagi pencernaan serta metabolisme? Inilah yang mendasari program pola makan Laras, yang menawarkan pendekatan berbeda dan fokus pada perbaikan pencernaan.

Pola Makan Laras: Fokus pada Pencernaan dan Metabolisme

Pola makan Laras didesain dengan tujuan memperbaiki metabolisme dan pencernaan melalui konsumsi bahan makanan yang ramah bagi sistem tubuh. Alih-alih membatasi jam makan atau porsi, pola ini memungkinkan Anda makan kapan saja ketika lapar, dengan catatan bahan makanan yang dikonsumsi tetap sejalan dengan prinsip program, seperti ayam, daging, ikan, tahu, tempe, dan telur. 

Di sinilah bumbu organik Laras juga memainkan peran penting, karena bumbu ini diformulasikan untuk mendukung proses pencernaan dan menjaga metabolisme tubuh tetap optimal.

Berbeda dengan pola diet yang sering kali berfokus pada pembatasan kalori dan jam makan, program Laras tidak mengandalkan pembatasan yang kaku. 

Sebaliknya, Laras menekankan mindful eating, yaitu mendengarkan tubuh dan merespons kebutuhan akan makanan secara alami, bukan karena tekanan aturan atau waktu tertentu.

Perbedaan dengan Diet Keto dan Diet Ketat Lainnya

Untuk memahami keunggulan pola makan Laras, mari kita bandingkan dengan beberapa pola diet yang umum, seperti Keto, intermitten fasting, dan one meal a day (OMAD).

  1. Diet Keto Diet Keto fokus pada pengurangan karbohidrat secara drastis, yang menyebabkan tubuh masuk ke kondisi ketosis, di mana tubuh membakar lemak sebagai sumber energi utama. Diet ini terbukti efektif untuk menurunkan berat badan, namun sering kali menimbulkan efek samping, seperti lemas, sembelit, hingga penurunan energi yang signifikan di awal fase transisi. Pola makan Laras, meski juga membatasi karbohidrat dan gula, tidak seketat Keto dan lebih fokus pada pemenuhan kebutuhan protein serta perbaikan metabolisme melalui bumbu organik yang mendukung proses pencernaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun