Mohon tunggu...
Agung Webe
Agung Webe Mohon Tunggu... Konsultan - wellness coach di Highland Wellness Resort

Makan dengan makanan yang kita olah sendiri dengan bumbu organik tanpa perasa dan bahan kimia, dapat menyembuhkan hampir semua penyakit.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Inilah Rahasianya, Mengapa Atlet Menghindari Karbohidrat dan Gula Sebelum Bertanding!

23 Oktober 2024   12:19 Diperbarui: 23 Oktober 2024   12:43 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pic: https://www.dailysports.id/olimpiade

Seorang atlet yang siap bertanding sering kali menghindari karbohidrat dan gula sebelum pertandingan besar. Sebaliknya, mereka lebih memilih asupan protein yang tinggi seperti daging, ikan, ayam, dan telur. 

Mungkin Anda bertanya-tanya, mengapa? Bukankah karbohidrat yang sering dianggap sebagai bahan bakar utama tubuh justru penting untuk performa fisik? 

Sebenarnya, atlet profesional memiliki alasan yang kuat mengapa mereka memilih strategi diet ini. Lebih penting lagi, kita juga bisa belajar dari pola makan mereka, terutama jika tujuan kita adalah meningkatkan kesehatan dan performa tubuh.

Mengapa Atlet Memilih Protein Sebelum Bertanding?

Sebelum masuk ke detail tentang pola makan atlet, penting untuk memahami peran karbohidrat dan gula dalam tubuh. Karbohidrat dan gula, setelah dicerna, diubah menjadi glukosa, yang merupakan sumber energi cepat bagi tubuh. 

Atlet, terutama yang melakukan aktivitas fisik intensif seperti angkat beban, lari jarak jauh, atau olahraga tim, membutuhkan energi cepat ini untuk mendukung performa mereka.

Namun, pada saat yang sama, karbohidrat memiliki kelemahan---lonjakan energi yang cepat ini sering kali diikuti oleh penurunan energi yang sama cepatnya. Ketika kadar gula darah turun drastis, tubuh mengalami apa yang disebut dengan "crash," di mana performa menurun, tubuh terasa lemas, dan konsentrasi berkurang. 

Ini bukan situasi yang ideal bagi atlet yang memerlukan energi stabil sepanjang pertandingan atau latihan yang panjang.

Sebaliknya, protein memberikan energi yang lebih lambat dan stabil. Makanan tinggi protein tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis, sehingga membantu menjaga kadar energi tetap konsisten. Protein juga penting untuk perbaikan dan pemeliharaan jaringan otot, yang sangat vital bagi atlet yang berlatih dengan intensitas tinggi.

Proses Detoksifikasi dari Karbohidrat dan Gula: Kunci Performa Maksimal

Selain memberikan energi yang stabil, menghindari karbohidrat dan gula sebelum pertandingan memiliki efek detoksifikasi. Ketika tubuh diberikan "libur" dari konsumsi karbohidrat dan gula, ia dipaksa untuk mengandalkan lemak dan protein sebagai sumber energi. 

Proses ini, yang dikenal sebagai ketosis atau gluconeogenesis, mengharuskan tubuh memecah lemak dan protein untuk menghasilkan glukosa yang dibutuhkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun