Mohon tunggu...
Agung Webe
Agung Webe Mohon Tunggu... Konsultan - wellness coach di Highland Wellness Resort

Makan dengan makanan yang kita olah sendiri dengan bumbu organik tanpa perasa dan bahan kimia, dapat menyembuhkan hampir semua penyakit.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kesehatan Lambung adalah Kunci untuk Mengatasi Penyakit Degeneratif

8 Oktober 2024   01:43 Diperbarui: 8 Oktober 2024   06:30 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sering kali, pasien yang datang dengan keluhan hipertensi atau diabetes hanya memusatkan perhatian pada gejala permukaan: gula darah yang tidak stabil atau tekanan darah tinggi yang sulit diatur. Namun, jarang disadari bahwa akar masalah sering kali terletak lebih dalam---di lambung. Bayangkan seseorang yang selama bertahun-tahun menderita hipertensi, sudah mengonsumsi berbagai obat tekanan darah, namun kondisinya tetap memburuk. 

Ketika ditelusuri lebih jauh, ternyata kesehatannya yang memburuk dimulai dari lambung yang tidak berfungsi dengan optimal. Ketidakseimbangan yang terjadi di lambung berdampak domino pada metabolisme tubuhnya, menyebabkan kondisi hipertensi semakin memburuk. Inilah realitas yang sering diabaikan: banyak penyakit degeneratif, termasuk hipertensi, diabetes, dan penyakit autoimun, sebenarnya bermula dari lambung yang bermasalah.

Lambung: Jantung dari Metabolisme Tubuh

Lambung adalah pintu gerbang bagi seluruh proses pencernaan dalam tubuh. Di sinilah makanan mulai diurai menjadi molekul-molekul yang lebih kecil seperti asam amino, asam lemak, dan glukosa, yang akan diserap oleh tubuh untuk menghasilkan energi, memperbaiki jaringan, dan mendukung fungsi-fungsi vital lainnya. 

Jika lambung tidak berfungsi dengan baik---misalnya karena produksi asam lambung yang terlalu rendah atau kondisi seperti gastritis---proses pencernaan ini terganggu. Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, dan metabolisme tubuh menjadi kacau.

Masalah pada lambung seperti produksi asam lambung yang tidak mencukupi atau ketidakseimbangan mikroba usus dapat memicu peradangan sistemik. Peradangan ini kemudian menyebar ke seluruh tubuh, memengaruhi organ-organ lain dan memicu penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes. Itulah mengapa menjaga kesehatan lambung adalah kunci untuk menghindari banyak penyakit yang dihadapi manusia modern.

Hipertensi dan Fungsi Lambung: Mengapa Keduanya Berkaitan?

Hipertensi atau tekanan darah tinggi sering kali dianggap sebagai masalah jantung dan pembuluh darah, tetapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa kesehatan lambung juga berperan besar. Lambung yang tidak berfungsi optimal memengaruhi kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi penting seperti magnesium dan kalium, yang berperan dalam mengatur tekanan darah. 

Selain itu, gangguan pada pencernaan dan penyerapan nutrisi bisa memicu stres oksidatif dan peradangan kronis, dua faktor utama yang memperburuk kondisi hipertensi.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Gastroenterology and Hepatology menunjukkan bahwa pasien dengan gangguan lambung kronis lebih rentan mengalami hipertensi dan masalah kardiovaskular. Dengan memperbaiki fungsi lambung, tubuh menjadi lebih mampu menjaga keseimbangan tekanan darah dan mengurangi risiko komplikasi serius.

Diabetes dan Lambung: Hubungan yang Tidak Terduga

Sama seperti hipertensi, diabetes sering kali dianggap sebagai masalah yang berkaitan dengan ketidakmampuan tubuh mengelola gula darah. Namun, lambung juga memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan gula darah. 

Ketika lambung tidak dapat mencerna karbohidrat dengan baik, proses metabolisme glukosa terganggu, yang mengakibatkan fluktuasi kadar gula darah. Selain itu, gangguan pada lambung juga mempengaruhi produksi insulin, hormon yang bertanggung jawab untuk mengatur gula darah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun