Di bawah bayang-bayang pegunungan Ural yang megah, terhampar sebuah desa kecil yang jarang tercatat dalam peta atau percakapan---Gornaya Sloboda.Â
Dikelilingi oleh raksasa-raksasa berbatu yang melindungi dan mengisolasi, desa ini menghadirkan gambaran dunia lain, dunia yang jauh dari keriuhan dan kekacauan kota besar.
Gornaya Sloboda berdiri seolah-olah dalam sebuah lukisan alam yang mewah, di mana langit dan bumi bertemu di cakrawala jauh, disatukan oleh pegunungan yang menawan dengan puncaknya yang tertutup salju abadi.
Matahari terbit membanjiri lembah dengan cahaya emas, mengecat puncak-puncak dengan nuansa merah muda dan ungu, sementara matahari terbenam memeluk desa dalam kehangatan cahaya jingga yang meredup perlahan.
Penduduk desa, sebagian besar adalah petani dan pengrajin, mengikuti irama alam dalam setiap aspek kehidupan mereka.
Mereka bangun seiring fajar dan bekerja di ladang dan bengkel sampai senja mencium tanah.
Kehidupan mereka adalah simfoni kerja keras dan kepuasan sederhana, yang dilakukan di bawah pengawasan puncak-puncak yang agung.
Di Gornaya Sloboda, setiap tangan terampil, setiap punggung kuat, setiap pikiran cerdas memainkan perannya dalam tapestri kehidupan desa.
Para petani, dengan lembut namun tangguh, membajak, menanam, dan menuai---mengolah tanah yang telah diberkati oleh alam dengan kekayaan mineral yang luar biasa.
Para pengrajin, mengukir kayu dan batu, membentuk keindahan dari bahan mentah yang disediakan oleh lembah dan lereng mereka.