Simbah mengangguk, matanya memantulkan cahaya remang rembulan. "Legenda yang hidup, Nak. Legenda yang mengingatkan kita bahwa alam selalu berbicara, asalkan kita mau mendengarkan."
Malam itu, mereka berdua duduk lama, mendengarkan suara ghaib yang berderub melewati sungai, mengingatkan semua orang yang mendengar bahwa peristiwa adalah roda yang terus berputar, membawa pesan-pesan dari masa lalu ke masa kini. Lampor, bagi mereka, bukan hanya legenda---itu adalah bagian dari kehidupan, perjalanan jaman yang bernapas dan terus bergerak melintasi waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H