Saya teringat kasus gelang Power Balance yang sempat naik daun pada tahun 2011. Gelang itu dikatakan mempunyai hologram yang dapat mengeluarkan resonansi frekwensi 7,83 Hz sehingga mampu melancarkan peredadaran darah, memperbaiki metabolisme tubuh, regenerasi sel dan sejumlah manfaat kesehatan lainnya, termasuk meningkatkan energi sehingga selalu tampil prima. Pada tahun itu, kalau kita berjalan-jalan ke Mall, hampir sebagian orang memakainya. Harganya juga lumayan besar untuk tahun itu, yaitu 450 ribuan.
Gelang itu marak dan menjadi terkenal karena adanya terapi energi dan frekwensi yang dapat dilakukan oleh bahan-bahan yang ditanam pada gelang tersebut. Tentu saja serangkaian testimonial dan artikel penelitian ilmiah yang dikatakan telah dilakukan oleh para professor teknologi mewarnai brosur-brosur gelang tersebut.
Namun apa yang terjadi? Perusahaan pembuat gelang Power Balance akhirnya mengakui produk gelang karet berhologram tersebut tidak ada pengaruhnya bagi kesehatan. Dalam halaman http://www.powerbalance.com/australia/CA mereka menyatakan "Kami harus akui bahwa tidak ada penelitian ilmiah yang kredibel yang mendukung klaim kami bahwa gelang Power Balance memiliki pengaruh terhadap kondisi fisik seseorang."
Tentu saja, hal ini sebenarnya dapat menjadi sebuah pelajaran berharga bagi kita semua. Apalagi bagi sebagian masyarakat yang gampang dipengaruhi oleh kata-kata 'penelitian ilmiah' dan pengaruh energi bagi kesehatan.
Sebelum dan setelah gelang Power Balance pun sebenarnya banyak sekali produk-produk yang menggunakan iklan yang hampir sama, yaitu terapi energi, energi booster, terapi frekwensi, ion nano dan lain-lain. Bentuknya pun beragam, dari kalung, liontin, koin logam, air minum, sendal, bahkan yang dibentuk seperti pyramid yang disebut sebagai orgonite.
Kemudian lagi-lagi karena banyak sekali masyarakat yang ingin sehat secara murah, instan dan mudah, maka kelompok masyarakat seperti itu merupakan 'market' tersendiri yang dapat dimainkan.
Apakah para penjual produk sejenis itu salah dan masuk dalam kategori penipuan? Tentu tidak salah, karena sepanjang tidak ada keluhan dan komplain maka semua penjualan tidak salah. Masuk dalam kategori penipuan apabila keterangan yang diberikan membawa nama penelitian ilmiah padahal tidak ada kegiatan penelitian ilmiahnya.
Lalu bagaimana dengan para pengguna yang menyatakan dalam testimonialnya mengalami perubahan kesehatan? Tentu saja hal ini sangat bisa terjadi. Semudah kita mengingat tentang batu legendaris yang pernah dibawa oleh Ponari. 'Batu Ponari' saat itu yang hanya dimasukkan ke dalam air dan diminum juga dapat memberikan efek kesehatan kepada orang-orang yang datang. Ponari tidak salah karena orang-orang datang dengan sendirinya. Dan Ponari tidak menipu karena ia tidak pernah bilang bahwa batunya mengandung energi yang telah diteliti oleh professor secara ilmiah.
'Plasebo Efek' atau keyakinan akan kesembuhan telah melatarbelakangi hampir semua produk-produk serupa, termasuk batu Ponari. Dan dari Plasebo Efek tersebut muncul self healing bagi setiap orang yang memakai produk-produk tersebut. Karena bagi para pembelajar penyembuhan akan sangat memahami bahwa semua kegiatan 'healing' pada dasarnya adalah 'self healing.'Â
Lalu bagaimana kita menyikapi produk-produk yang mengatakan bahwa ada terapi energi, frekwensi dan ion yang mengklaim telah dihasilkan dari penelitian ilmiah? Tentu saja kita tidak langsung percaya begitu saja, karena sebuah penelitian ilmiah memerlukan proses panjang dan apabila telah dinyatakan kebenarannya secara ilmiah maka jurnal-jurnal ilmiahnya dapat kita dapatkan dari internet.
Bagi anda yang memang yakin bahwa produk-produk seperti di atas memberikan pengaruh bagi perubahan tubuh, silahkan saja karena hal itu adalah apa yang anda yakini. Karena dengan yakin maka tubuh anda akan melakukan self healing untuk diri sendiri.Â