Mohon tunggu...
Agung Webe
Agung Webe Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku tema-tema pengembangan potensi diri

Buku baru saya: GOD | Novel baru saya: DEWA RUCI | Menulis bagi saya merupakan perjalanan mengukir sejarah yang akan diwariskan tanpa pernah punah. Profil lengkap saya di http://ruangdiri.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Masih Ingin Kaya dengan Buku dan Seminar Pseudoscience?

11 Juni 2018   00:56 Diperbarui: 11 Juni 2018   18:37 2684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Krisis minyak dunia tahun 1973 tentu saja sangat memukul perkonomian Amerika, belum lagi Amerika sepenuhnya bangkit dari perjuangan perekonomian semenjak perang dunia satu dan dua. Kurang lebih, kondisi masyarakat Amerika saat itu hampir sama dengan Indonesia saat ini, yaitu banyak yang ingin bangkit dari keterpurukan.

Banyak pengusaha yang bangkrut, banyak yang baru mulai usaha dan terpuruk. Banyak perusahaan yang merumahkan karyawannya. Intinya banyak masyarakat Amerika yang berjuang bagaimana (kalau bisa) instan menjadi kaya kembali!

Kondisi yang sama seperti pasca perang dunia satu dan dua yang menjadikan buku karya Napoleon Hill kembali dikomoditaskan oleh penerbit yang melihat peluang adanya orang-orang yang ingin secara instan keluar dari keterpurukan dan meraih kekayaan.

Saya pernah menulis tentang buku-buku Napoleon Hill dan bahwa Hill bukanlah pelaku bisnis itu sendiri atau bukan pelaku yang menerapkan hukum-hukum kesuksesan yang ada di bukunya. Buku pertama Hill berjudul The Law of Success yang terbit pada tahun 1928. Buku yang merupakan pengembangan filosofi sukses hasil wawancara dengan Henry Ford, Thomas Edison, George Eastman, John D Rockefeller, dan tokoh-tokoh sukses lain pada zaman itu.

Mungkin beberapa dari pembaca tahu buku Napoleon Hill adalah Think and Grow Rich yang ditulis pada tahun 1937, 9 tahun dari buku pertamanya, dan ini menjadi buku yang paling terkenal pasca-krisis Amerika tahun 1973. Ya, setelah krisis ekonomi menghantam hampir semua bagian dunia, stres, depresi, dan pesimis banyak dialami oleh berbagai lapisan masyarakat di berbagai belahan dunia. Dan tahun itu juga lahir NLP yang diprakarsai oleh Richard Wayne Bendler (dan John Grinder) di Amerika. NLP merupakan metode yang ditujukan untuk memahami dan mengubah pola perilaku manusia. Kemudian Bendler juga mengembangkan sistem lain yang dinamakan Design Human Engineering (DHE) dan Neuro Hypnotic Repatterning (NHR).

Karena kebutuhan untuk bangkit dengan segera dan kembali menjadi kaya, maka buku-buku Napoleon Hill dan Bendler mulai disukai, walaupun pemikiran-pemikiran seperti itu termasuk Pseudoscience.

Apa itu Psudoscience? Menurut Wikipedia: "Adalah sebuah pengetahuan, metodologi, keyakinan, atau praktik yang diklaim sebagai ilmiah tetapi tidak mengikuti metode ilmiah. Ilmu semu mungkin kelihatan ilmiah, tetapi tidak memenuhi persyaratan metode ilmiah yang dapat diuji dan seringkali berbenturan dengan kesepakatan/konsensus ilmiah yang umum."

Apapun buku-buku yang bercorak seperti tema-tema dari Think and Grow Rich, The Secret, NLP, Money Magnet, akan laku di kondisi negara-negara berkembang, di mana tingkat mental ingin cepat sampai, ingin cepat berhasil, ingin cepat kaya masih banyak sekali.

Kondisi yang terus berkembang dari tahun 1973 sampai tahun 2018 telah membawa perubahan besar dari pemikiran-pemikiran awal corak-corak pengembangan diri dari Amerika tersebut. Pergeseran paradigma yang tadinya tentang kesuksesan, kini telah bergeser kepada kedamaian hidup dan sumber hidup yang hakiki. Di mana paradigma tentang kedamaian hidup dan sumber hidup yang hakiki telah diselami masyarakat Indonesia sejak lama, bahkan tidak goyah hanya karena perang dunia sampai pasca kemerdekaan.

Namun sayang, ketika cara pandang masyarakat 'barat' (bukan hanya Amerika) bergeser kepada kedamaian, kita --masyarakat Indonesia pada umumnya-- kembali beranjak mulai dari kondisi masyarakat barat di tahun 1973an. Metode pseudoscience sangat marak, dari cara mengubah hidup dengan pikiran, perasaan, kalimat dan cara-cara yang diklaim sebagai ilmiah padahal tidak pernah ada penelitian ilmiahnya (atau hanya mencomot beberapa penelitian ilmiah yang mirip)

Anda masih ingin kaya dengan metode-metode tersebut? Jangan-jangan anda reinkarnasi masyarakat belahan dunia yang saat itu belum cukup puas dengan metode kekayaan tahun 1973!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun