Kesadaran tentang khilafah, ratu adil dan sabdo palon adalah sama, yaitu pemimpin yang mampu, berakal, tegas, adil, jujur, bijaksana (semua sifat ideal). Apabila kebangkitan khilafah, ratu adil dan sabdo palonadalah kebangkitan sebuah kesadaran, maka jelas ini adalah sebuah keniscayaan!
- Apabila kesadaran ini bangkit di dalam diri setiap manusia Indonesia, maka ia telah menegakkan apa yang dinamakan khilafah.
- Apabila kesadaran ini bangkit di dalam diri setiap manusia Indonesia, maka ia telah melahirkan apa yang dinamakan ratu adil.
- Apabila kesadaran ini bangkit di dalam diri setiap manusia Indonesia, maka ia telah mewujudkan apa yang dinamakan sumpah sabdo palon.
Namun apabila masing-masing masyarakat dengan keyakinannya sendiri-sendiri mengharapkan bentuk fisik dari semua hal di atas, tentu saja keniscayaan sebuah perpecahan tidak akan terhindarkan.
Kita tidak akan dapat mengubah Indonesia menjadi lebih baik, yang dapat kita lakukan adalah mengubah diri kita sendiri menjadi lebih baik. Dan apabila setiap manusia Indonesia berubah menjadi lebih baik, maka keniscayaan bahwa Indonesia akan lebih baik.
Dengan pemahaman tentang kesadaran seperti di atas (bukan bentuk fisik) maka bagi saya, saya akan tegas mengatakan:
“Mari kita bangkitkan kesadaran khilafah di Indonesia! Mari kita bangkitkan kesadaran Ratu Adil di Indonesia! Mari kita bangkitkan sumpah Sabdo Palon di Indonesia!”
Dimana kesadaran itu akan bangkit? Tentu saja di dalam diri setiap manusia Indonesia! Bukan sebagai bentuk sistem pemerintahan, bukan sebagai ideologi, bukan sebagai agama, bukan sebagai peratuan atau syariat tertentu. Namun ia sebuah kesadaran, sebuah kesadaran bersama – collective consciousness – lebih tepat saya sebut sebagai Indonesian collective consciousness –Kesadaran kolektif manusia Indonesia.
Salam NKRI!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H