Mohon tunggu...
Agung Webe
Agung Webe Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku tema-tema pengembangan potensi diri

Buku baru saya: GOD | Novel baru saya: DEWA RUCI | Menulis bagi saya merupakan perjalanan mengukir sejarah yang akan diwariskan tanpa pernah punah. Profil lengkap saya di http://ruangdiri.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Buku yang Dicetak Penerbit Belum Tentu Memberi Untung

19 Oktober 2016   00:05 Diperbarui: 19 Oktober 2016   08:28 1196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi buku. Pixabay

Buku saya Diary Pramugari selama 2 tahun laku sebanyak 150.000 eksemplar. Harga jual buku itu adalah 60.000. Royalti yang saya dapatkan selama 2 tahun penjualan buku itu adalah 150.000 x 6000 (10% dari 60.000) = 900 juta. Apabila saya mempunyai 3 buku yang sama dengan rata-rata jumlah jual yang sama, maka selama 2 tahun royalti yang saya dapatkan adalah 3 x 900 = 2,7M.

Contoh di atas adalah apabila buku sangat laku di pasaran. Sekarang mari kita bandingkan apabila Anda mandiri menghasilkan buku Anda sendiri. Di mana dari mulai cetak sampai urusan penjualan Anda yang melakukannya. Saya memberikan perbandingan jumlah laku buku dan durasi masa jual sama seperti contoh di atas, contoh selama 6 bulan buku Anda laku 600 eksemplar. Kalau contoh diterbitkan penerbit dengan laku 600 buku selama 6 bulan Anda mendapatkan 4.800.000, maka berapa untung Anda bila diterbitkan sendiri? Ilustrasinya seperti ini:

Saya memberikan contoh harga cetak dari buku yang tergolong tebal, yaitu sekitar 250 halaman. Harga cetak per buku sekitar 35.000. Apabila Anda menjual dengan harga yang sama dari penerbit sesuai contoh di atas yaitu Rp 80.000, maka keuntungan Anda per buku adalah 80.000 – 35.000 = 45.000. Apabila selama 6 bulan buku Anda laku sebanyak 600 eksemplar (sama dengan laku dari penerbit) maka yang Anda dapatkan adalah 600 x 45.000 = 27 Juta!

Mari kita bandingkan:

Dari penerbit selama 6 bulan dengan laku 600 eksemplar Anda mendapatkan 4.800.000

Anda cetak mandiri selama 6 bulan dengan laku 600 eksemplar Anda mendapatkan 27 juta.

Pertanyaan saya, pilih mana?

Nah, lalu ada yang bertanya, “Namun mengapa pak Agung masih bekerjasama dengan penerbit?”

Bekerjasama dengan penerbit tidak ada salahnya. Ada beberapa sisi positif yang bukan hanya soal uang. Namun soal networking dan penyelenggaraan event buku. Yang ingin saya tekankan di sini adalah paradigma bahwa apabila sebuah buku sudah diterbitkan oleh penerbit sudah pasti untung, sudah pasti keren, sudah pasti laku! Oooh, belum tentu! Dan saya sudah memberikan ilustrasi di atas untung dan ruginya diterbitkan oleh penerbit.

Lalu, apakah sebagai seorang penulis dapat menghasilkan pendapatan rutin setiap bulan? Terlebih lagi untuk membiayai kehidupan sehari-hari? Rumah tangga? Saya jawab sangat bisa! Bahkan Anda dapat menghasilkan penghasilan rutin minimal 20 juta dari menulis. Bagaimana caranya? Untuk yang ini hanya saya jelaskan langsung saat kegiatan Writing Camp.

Mari kita lihat secara jernih, bahwa buku diterbitkan oleh penerbit dan nongkrong di rak buku bukanlah segala-galanya. Bukan merupakan hal yang selalu menguntungkan. Belum lagi Anda sebagai penulis apabila ingin membeli buku Anda sendiri langsung ke penerbit hanya mendapatkan discount sebesar 30% dari harga jual buku:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun