Di sebuah planet di luar galaxy Bima Sakti.
Planet Urzugh yang terdapat di dalam galaxy Andora, yang berjarak berjuta-juta tahun cahaya dari Bumi. Di sana terdapat kehidupan yang sangat maju, bahkan sangat lebih maju daripada bumi. Atau dapat dikatakan bahwa bumi hanyalah tempat percobaan bagi para ‘The Lord’ (yaitu sebutan kelompok ilmuwan di planet Urzurgh) untuk membuat prototipe kehidupan yang berguna bagi penelitiannya.
Laboratorium Xra adalah laboratorium terbesar sebagai tempat para ‘The Lord’ membuat inovasi-inovasi tentang penemuannya. Salah satu penemuan penting saat itu adalah makhluk hidup yang mereka namakan manusia! Namun penemuan ini masih disembunyikan oleh salah satu The Lord sebagai penemunya karena masih kontroversial. Ya, sebagian besar para The Lord yang lain belum setuju untuk mengembangkan manusia karena generasi The Lord sebelumnya pernah membuat percobaan yang sama dan juga dikirimkan ke planet bumi, namun ternyata percobaan itu dinyatakan gagal karena hasil temuan yang bernama manusia itu berkembang liar dan melakukan perusakan besar-besaran di bumi.
Saat itu di Laboratorium Xra, salah satu The Lord sedang meneruskan menyempurnakan pecobaannya ditemani oleh Mala, asisten setia para Lord.
“Lord, kamu yakin ini akan berhasil?”
“Aku mencoba menyempurnakannya.”
“Tapi kamu ingat kan, dulu, para generasi Lord sebelumnya juga melakukan hal yang sama. Kemudian mengirim manusia ini ke bumi untuk berkembang biak. Namun apa yang terjadi? Mereka malah merusak bumi.”
“Ya, aku ingat. Dulu itu terjadi karena manusia tidak diberikan sistem kontrol yang ketat.”
“Dimana kamu akan taruh sistem kontrol itu?”
“Di satu bagian dimana mereka nanti akan menamakannya sebagai pikiran!”
“Memori?”
“Ya, aku mencoba memberikan program pada memori asal.”
“Seperti apa?”
“Tentang kerinduannya akan asal usulnya, siapa yang menciptakannya, dan harapan-harapannya.”
“Apakah itu cukup?”
“Belum. Untuk percobaan kali ini aku juga akan meng-implankan DNA-ku ke dalamnya.”
“Gila! Kamu gila! Bukankah itu berbahaya?”
“Ini hanya sebagai pengontrol sehingga berapapun jumlahnya mereka berkembang biak, aku tetap dapat mengontrolnya dari sini.”
“Kamu sendiri yang akan mengontrol kehidupan mereka?”
“Ya! Aku juga sudah siapkan program kehidupan bagi mereka. Aku siapkan cerita bagi mereka. Ada kesedihan, ada kesenangan. Ada kegagalan, ada kesuksesan. Ada yang akan mereka cari mati-matian agar mereka bergerak. Ada perang, ada juga yang cinta damai. Semua sudah aku siapkan agar aku dapat mengontrol dan melihat hasil perkembang-biakan mereka.”
“Tapi DNA-mu yang kamu sertakan itu ..., itu berbahaya Lord!”
“Menurutmu, apa bahayanya?”
“Kalau ternyata DNA-mu berkembang karena kegagalan sistem pada diri mereka. Maka mereka akan menyadari bahwa mereka adalah kamu. Dan mereka bisa keluar dari sistem kontrolmu! Bahkan karena itu adalah DNA-mu, mereka akan dapat membuat sistem sendiri dan mengatur kehidupannya sendiri.”
“Aku sudah siapkan sistem proteksi. Bila mereka ternyata meng-akses DNA yang ada di dalam diri mereka, maka mereka akan menemukan memori bahwa aku-lah penciptanya. Dan karena mereka meyakini bahwa aku adalah penciptanya maka di titik itu mereka akan berhenti karena rasa takut yang aku tanamkan.”
“Rasa takut?”
“Ya. Terpaksa aku memberikan program rasa takut tentang sebuah tempat yang akan mereka namakan dengan nama Neraka.”
“Kalau ketakutan itu mengganggu, bukankah mereka tidak akan berkembang biak?”
“Sudah aku siapkan harapannya, yaitu mereka akan mengejar sebuah tempat kenikmatanyang akan mereka namakan dengan Surga.”
“Lord, aku harap kamu pikirkan kembali karena percobaan ini sangat berbahaya. Aku sungguh takut kali ini, manusia yang kamu ciptakan ini kamu sertakan DNA kamu disana. Bila mereka suatu saat menyadarinya, maka mereka akan menjadi kamu, Lord. Itu yang aku takutkan.”
“Kalau itu terjadi, program akan aku musnahkan. Terpaksa! Ya, sebuah skenario tentang apa yang akan mereka namakan kiamat akan aku luncurkan. Aku akan mengontrol penuh. Nanti bila ada yang mulai menyadari maka sensor disini akan memberikan peringatan dan aku akan mengirimkan program baru untuk memusnahkannya.”
Percobaan tentang manusia dari laboratorium Xra di planet Urzugh yang terdapat di dalam galaxy Andora di luncurkan diam-diam ke bumi. The Lord mengontrol penuh perkembangannya. Jadi setiap hal yang berkaitan dengan perkembangan manusia akan ada campur tangan dari The Lord sebagai penciptanya dan pengontrol penuh sistem yang ditanamkan di pikirannya.
Perkembangan dari percobaan kehidupan yang bernama manusia itu berhasil selama beratus-ratus tahun hitungan bumi. Manusia berkembang biak. Kehidupan berlangsung seperti pada program yang telah ditanamkan. Mereka berada dalam sistem yang dijalankan oleh The lord dari planet Urzugh yang terdapat di dalam galaxy Andora, nun jauh di atas sana.
Kadang seorang manusia termenung malam hari melihat langit yang penuh bintang. Kemudian mereka akan bercakap satu dan lainnya.
“Apa yang kamu pikirkan tentang hal diatas sana?”
“Siapa pencipta kita? Apakah kita berasal dari atas sana?”
“Kita tidak akan pernah tahu hal itu. Kita tak kuasa untuk mengetahuinya.”
“Lalu apakah sang pencipta kita mengontrol kehidupan kita?”
Karena pertanyaan-pertanyaan semacam itu mulai muncul dalam diri manusia, maka The Lord meluncurkan program baru untuk meredamnya. Program itu berjalan dengan nama ‘keyakinan’ yang akhirnya dibuat buku-buku agar manusia dapat berulang kali membacanya dan merasakan ketenangan tentang apa menjadi pertanyaan dalam dirinya.
Mereka meyakini bahwa yang menciptakannya disebut dengan sebutan Tuhan, yang berada di singgasana di langit ketujuh di atas sana, yang mengontrol semua kehidupan manusia, sebagai tempat meminta dan keluh kesah manusia.
Di planet Urzugh yang terdapat di dalam galaxy Andora, para The Lord masih mengikuti perkembangan tersebut dan berdiskusi dengan Mala, asisten setia.
“Lord, mereka menyebutmu dengan kata Tuhan”
“Itu lebih baik karena mereka akan tetap berada dalam sistem yang aku buat. Aku sudah siapkan semuanya dari apa yang mereka cari tentang rejeki, jodoh dan kematian. Semua sudah rapi dalam program ini.”
Nun jauh dari jangkauan dan pengawasan The Lord, ternyata di bumi ada sebuah tempat di mana apabila manusia berada disana, dia akan terbebas dari sistem yang di buat The Lord. Bahkan DNA Lord yang ditanamkan dalam diri manusia akan berkembang pesat melebihi kapasitasnya, dan bahkan dia akan menyadari bahwa dirinnya ternyata adalah The Lord itu sendiri!
Tempat itu sangattersembunyi. Tidak ada manusia yang mengetahuinya secara pasti. Manusia hanya menyebut nama tempat itu dengan nama Shambala.
Saat itu, seorang manusia terjebak disana, di Shambala. Entah bagaimana perjalanannya, tiba-tiba ada sesuatu yang mengarahkan dirinya untuk berada di tempat itu.
“Selamat datang di Shambala.” Kata sambutan dari seseorang.
“Siapa kamu? Apa itu Shambala?”
“Aku dulu juga seperti kamu, manusia robot percobaan The Lord”
“Manusia robot?”
“Ya, manusia di luar sana adalah robot percobaan. Semua terprogram dalam satu sistem yang dijalankan oleh The Lord. Manusia tidak menyadari bahwa ini adalah penjara!”
“Lalu kamu siapa? Dan tempat ini tempat apa?”
“Ada salah satu Lord yang pernah datang ke Bumi. Dia mencari manusia yang siap dan berani untuk menerima apa yang akan diberikannya. Dan akulah yang bertemu dengannya. Lord ini tidak setuju dengan percobaan temannya dengan manusia ini. Program yang ada pada diriku telah di uninstall dan aku dikeluarkan dari sistem yang dibuat oleh The Lord.”
“Oh, kamukah sang manusia abadi itu?”
“Ya, beberapa manusia mengenalku sebagai manusia abadi. Mereka hanya mendengar tentang aku, namun belum pernah bertemu denganku”
“Mengapa kamu tidak muncul saja dan menemui semua manusia untuk mengatakan semua ini?”
“Tidak bisa. Karena apabila aku muncul, maka program kiamat, program penghancuran bumi akan diluncurkan oleh The Lord. The Lord akan mencariku dan akan menggunakan berbagai program keyakinan untuk memusnahkanku.”
“Oh! Jadi yang dikatakan oleh manusia bahwa apabila kamu muncul kembali akan datang kiamat, inikah yang terjadi?”
“Sudahlah .. itu tidak penting. Yang penting adalah, kamu akan aku ajak untuk menyadari siapa kamu sebenarnya!”
Di tempat itu, di Shambala, sang manusia abadi melakukan operasi untuk mengangkat program dalam diri manusia tersebut dan mengeluarkannya dari sistem kehidupan yang dibuat oleh The Lord.
“Agastya, semua sudah selesai,” kata manusia abadi tersebut.
“Akulah The Lord!” teriak Agastya.
“Ya, kini tinggal DNA The Lord yang ada dalam dirimu sehingga kamu punya kemampuan yang sama dengannya, juga denganku. Kamu dapat membuat sistem baru untuk hidupmu.”
“Manusia abadi, apabila kamu keluar dan dunia akan dibuat kiamat oleh The Lord, maka tetaplah bersembunyi di sini, di Shambala. Biarkan aku yang berjalan ke penjuru bumi untuk menemui manusia-manusia yang siap keluar dari penjara program The Lord ini.”
“Ya, temui mereka yang sudah siap saja. Karena banyak yang tidak siap. Mereka yang tidak siap adalah mereka yang nyaman dengan penjara ini. Mereka terlanjur mempunyai penghasilan dari bisnis ketakutan ini. Mereka tidak akan mau keluar dari penjara. Bahkan mereka akan mengatakan kamu sesat dan kamu dibilang akan menyesatkan manusia!”
“Ya, aku terima tugas ini wahai manusia abadi”
“Agastya, kamu akan dicari oleh The Lord sendiri. Dan dengan segala macam program baru yang dia ciptakan, The Lord akan berusaha memusnahkan kamu.”
Agastya kemudian keluar dari Shambala dan mulai menjalankan misinya, yaitu mengeluarkan manusia dari penjara sistem yang telah ditanamkan oleh The Lord.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H