Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - Pendidik untuk asa tunas muda dunia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berjuang dalam tulisan dengan hati nurani dan menginspirasi Bagi sesama...serta mengetuk relung-relung hati sesama.. 🙏

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bulan Candu

11 Desember 2020   17:27 Diperbarui: 11 Desember 2020   17:36 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ijinkan aku memanggilmu, dengan ukiran nama"Rembulan Candu"
Segala ungkapan dari relung kalbu, semua telah ku titipkan padamu
Jangan bertanya kenapa aku memilihmu
Karena kesetiaanmu, melebihi persahabatanku
Dengan segenap insan di sekitarku

Saat semua ungkapan tertuang padamu
Ditengah suka dan duka mengarungi waktu
Kau tak pernah lelah untuk setia menemaniku
Meski hadirmu, hanya dalam separuh waktu

Saat kau jauh dari ku ku tak bisa kehilanganmu.. 

Tapi tetap ku paksa tuk lupakanmu.. 

Bulan canduku.. 

Biarkan waktu yang mempertemukan kita saat kau kembali muncul kembali.. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun