Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - Pendidik untuk asa tunas muda dunia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berjuang dalam tulisan dengan hati nurani dan menginspirasi Bagi sesama...serta mengetuk relung-relung hati sesama.. 🙏

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Malam Ini

19 November 2020   04:55 Diperbarui: 19 November 2020   05:31 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sajak telah mekar

Bak bunga sedap malam harum mewarnai tubuhmu
Malam dan siang
Siang dan malam
Silih bergantian di kejar waktu yang tak akan kembali ke titik nol.. 

Dan masa lalu kita.. 

Kembali Bulan malam redup bersinar
Cahayanya jatuh di jendela kamar.. 

Saat ku mengintip di balik gelapnya malam..
Di dalamnya Puan meratap
Merenungi luka pada tiapnya
Puan menangis mengenang
Kenangan menggenang
Rindu membisu
Luka membiru
Puan kembali menatap nanar
Pada bulan yang redup bersinar

Dan semoga malam ini, lebih cantik dari malam kemarin:
Bersama bulan 'kan kutemukan
Kamu yang kurindukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun