Menatap tajam.. Seorang anak difabel..
Sendu.. Melihat kerasnya kota ini..
Sekeras aspal ditanah selalu terkikis oleh waktu..
Tergilas oleh roda-roda zaman yang lepas dari zona nyaman..
Demi sesuap nasi..
Demi bahtera yang kecil..
Demi cucuran keringat dan air mata..
Pergulatan yang tak henti-hentinya..
Menghancurkan kemalasan..
Demi keturunan nya..
Yang tersingkir oleh status sosial yang mapan..
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!