Mentari kemana kau.. Pergi hari ini..
Ku tunggu sinarmu yang menyengat hatiku..
Di tengah pandemi ini..
Kenapa hanya awan kelabu..
Yang rasanya ingin menangis hujan..
Tapi tak mampu meneteskan air mata.. Ibu Pertiwi..
Yang tak mampu meneteskan..
Air mata saat seorang pemulung..
Tersenggol sepeda motor dengan perut..
Kosong dan sepeda butuhnya..
Penuh dengan kiloan sampah..
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!