Jakarta, 19 Juli 2023, Mahasiswa dan Mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Profesi
Indonesia (STIKOM Prosia) Jakarta, khususnya pada kelas 22AB1L Regular Malam, telah melaksanakan kegiatan sosialisasi bersama Karang Taruna Kelurahan Palmeriam dengan tujuan untuk mengetahui dampak secara langsung penggunaan media sosial TikTok terhadap gaya hidup remaja. Kegiatan ini sebagai pemenuhan tugas akhir mata kuliah Sociology Of Media and Communication yang diampu oleh Eka Megawati, M.I.Kom.
Kegiatan sosialisasi ini ditujukan kepada remaja Karang Taruna Kelurahan Palmeriam untuk
mengetahui dampak apa saja yang dirasakan dalam penggunaan media sosial TikTok. Karang Taruna Kelurahan Palmeriam diketuai oleh Trisant Sepbraveri dan pengurus lainnya seperti Alief Fauzan sebagai Wakil Ketua, Adhista Herani sebagai Sekretaris I, Dhini Putri sebagai Sekretaris II, dan Adinda Nabila sebagai Bendahara I, serta Reska Novianti sebagai Bendahara II dengan rata rata usia dari 18-24 tahun.
Dewasa ini perkembangan teknologi semakin pesat, diselingi dengan menjamurnya penggunaan internet. Teknologi dan internet merupakan dua hal yang hampir tidak dapat dipisahkan dan kini menjadi kebutuhan sehari-hari manusia. Bahkan hampir di setiap kalangan dan golongan menggunakan teknologi dan internet. Penyebaran ini bukanlah tanpa alasan, melainkan pada umumnya manusia membutuhkan banyak sekali informasi, interaksi, afeksi, dan hiburan dalam kehidupan. Haag dan Keen mendefinisikan teknologi sebagai suatu alat untuk membantu bekerja dengan informasi dan proses informasi. Pada perkembangan ini, manusia dituntut harus menyesuaikan diri terhadap kemajuan ini.
Berbagai platform media sosial banyak bermunculan seiring dengan berkembangnya teknologi dan internet, penggunanya pun semakin banyak dari zaman ke zaman. Salah satu media sosial yang banyak digunakan oleh remaja saat ini adalah TikTok. Di antara aplikasi yang dimiliki oleh Facebook Inc., TikTok mampu mengungguli beberapa aplikasi tersebut dan berada di urutan kedua setelah WhatsApp (Kusuma, 2020). Kini, media sosial dijadikan sebagai suatu pandangan atau acuan dalam
hidup manusia, terutama para remaja.
Platform media sosial satu ini sangat digemari oleh berbagai kalangan seperti anak-anak,
remaja, orang dewasa, bahkan para lanjut usia. Kemudahan dalam mengakses fitur dan penyajian
visual yang menarik menjadikan poin utama yang menjadikan TikTok sangat disukai. TikTok juga
menyajikan berbagai jenis konten seperti dance, tutorial, tips and trick, challenge, berbagai macam informasi/berita, hingga konten edukasi. Tak hanya itu, TikTok juga memberikan kemudahan untuk membeli suatu kebutuhan mulai dari kebutuhan primer hingga tersier, karena platform ini menyediakan fitur Live Streaming yang memudahkan para penjual atau pebisnis dapat menjual dan mengenalkan brand-nya kepada khalayak, terutama kepada para remaja.
Melalui wawancara yang dilakukan oleh Mahasiswa/i STIKOM Prosia kelas 22AB1L dengan
Karang Taruna Palmeriam, dapat diketahui bahwa TikTok dapat membawa hal positif dan negatif yang akan berpengaruh pada pola hidup remaja. Sebagian menganggap TikTok dapat membantu kehidupan sehari-hari misalnya lebih mudah untuk mendapatkan informasi, tren terkini, bahkan inspirasi. "Kalau aku sih jadi lebih tahu berita up to date ya, karena kan kita kerja jadinya tidak sempat melihat berita di TV" ujar Alief Fauzan, Wakil Ketua Karang Taruna Palmeriam. Adanya berita yang up to date menjadikan remaja dapat mengembangkan pikirannya dan menggunakan kemampuannya untuk menyaring berita hoaks. Kemudian Adinda Nabila, Bendahara I Karang Taruna Palmeriam menyatakan, bahwa TikTok juga membantunya dalam mencari tren yang sedang berlangsung, "Aku terbantu banget
kalau misalnya mau lihat tren make up terbaru.
Disamping banyaknya manfaat yang dapat diperoleh melalui TikTok itu sendiri, TikTok juga bisa menjadi boomerang penggunanya, terutama remaja. Konten berjoget, prank, atau bahkan
menggunakan baju sexy di TikTok tidak jarang dijadikan sebuah tren, sehingga banyak remaja yang terhipnotis untuk mengikuti tren tersebut demi mendapatkan sebuah ketenaran dan viral. Tidak hanya konten tersebut, pada platform ini juga banyak influencer membuat konten "racun TikTok" dimana konten tersebut berisi rekomendasi barang atau produk. Hal ini juga diperkuat dengan adanya program affiliates, yang berarti jika remaja membeli produk dari affiliates tersebut, affiliates akan mendapat keuntungan.
TikTok mampu mengubah pola hidup remaja saat ini mulai dari perilaku konsumsi, hingga manajemen waktu. Seperti perubahan yang dirasakan oleh Reska Novianti, Bendahara II Karang Taruna Palmeriam, "Kalau live stream jualan gitu aku sering sih tertarik, tapi aku masukkin ke keranjang dulu barangnya, nanti saat gajian aku baru check-out semua". Kemudian perubahan yang dirasakan oleh
Trisant Sepbraveri, Ketua Karang Taruna Palmeriam adalah berubahnya pola tidur akibat manajemen waktu yang berubah, "Kalau saya biasanya tidur jam 11 malam, jadi jam 3 bahkan subuh karena asyik melihat konten di TikTok".
Saat usia remaja biasanya banyak sekali perubahan dari segi fisik, mental, pola pikir, dan
karakter. Pada masa ini juga, remaja akan mengalami perubahan emosional secara drastis, dimana pada suatu kondisi remaja akan menjadi labil, karena perkembangan otak dan perubahan cara berpikir. Melalui platform TikTok inilah, remaja diharuskan cermat dalam memilah dan mengelola apa yang
didapatkannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H